-39

3.4K 84 1
                                    

Follow akun Author!
Beri vote sebagai dukungan:), jika ada waktu sempatkan untuk komen

.
.
.

"Stay with me"

🌷Happy Reading🌷

"Maaf, Pak Haikal, saya tidak menemukan kejanggalan apapun di rekaman Cctv bagian depan."

Mendengar jawaban orang yang ada didalam telepon, Haikal segera mematikan sambungan telepon sepihak tanpa ingin mendengar lebih banyak lagi.

Di dalam mobil, Haikal lagi-lagi menghela napas gusar. Ia harus mencari bukti dimana lagi?

Sudah seharian Haikal berusaha untuk mencari bukti. Untuk diberikan kepada Oliv bahwa dirinya tidak bersalah.

Haikal bisa saja mengelak saat itu, namun, perempuan asing itu memiliki sebuah bukti yang kuat m, yaitu selembar foto yang menunjukkan bahwa dirinya tidur bersama perempuan itu.

Berpikir untuk berbicara langsung dengan Tara, tapi tak bisa. Ia tidak mau dekat-dekat dengan Tara, jangan sampai perempuan licik itu menimbulkan fitnah yang lebih besar lagi.

•••

Disisi lain.

"Leon, hiks ... Gu—gue ... " Tara terisak, tidak sanggup untuk melanjutkan ucapannya.

Menarik napas dalam-dalam, Tara memejamkan matanya. "Gue hamil."

"Apa?! Siapa yang berani menghamili lo, Tara!" Leon memukul meja menggunakan telapak tangannya dengan sangat keras.

Mendengar pernyataan Gadisnya barusan, netra milik Leon memanas.

Mendengar Leon yang bertanya, ingin sekali Tara menampar lelaki itu jika saja tidak jauh.

"Lo, lah! Siapa lagi coba! Dasar bego!" Semprot Tara.

"Hah!? Masa iya anak gue?"

"Ta*k Lo, Le. Ini benih yang Lo tanam waktu itu, gara-gara Lo ngajak gue minum-minum waktu itu! Gimana sekarang! Gue harus apa? Masih muda gini udah hamil aja!!!" Semprot Tara.

Tidak lama kemudian air matanya menetes dan terisak kecil.

"Le, gimana nih? Hiks ...."

Detik itu pun Leon terperangah, rasanya ia tak percaya. Detik kemudian seulas senyuman terbit di bibirnya yang agak kemerahan itu.

"Alhamdulillah." Lelaki itu bergumam. Percayalah hatinya saat ini berbunga-bunga.

Tara membelalakkan matanya mendengar respon lelaki itu. Bagaimana bisa Leon menjawab seperti itu.

"Lo gimana sih! Gara-gara Lo, benih lo nyangkut disini! Enak aja Lo bilang Alhamdulillah, padahal gue belum dihalalin."

"Yaudah pulang, biar gue bisa langsung halalin Lo."

Raut wajah Tara seketika berubah menjadi sedih. "Gak mungkin Le, gue lagi ngejalanin dramanya kak Adam ... Gue gak bisa pulang sekarang."

Leon teringat dengan itu, mukanya berubah dingin. "Gak usah di pikirin, kamu pulang, ya, biar aku nikahin kamu, aku bakal urus Adam nanti."

Leon merubah cara bicaranya, yang semulanya Lo-gue kini menjadi Aku-kamu.

"JANGAN GILA, LE! ADAM PUNYA BANYAK ANAK BUAH, DIA BISA AJA BUNUH LO," jeda Tara. Ia emosi, napasnya tak beraturan.

"Apalagi kalau sampai dia tau gue hamil, ngandung anak dari Lo, dia bisa aja ngelakuin hal gila."

"Gue gak mau kehilangan masa depan kita, Le," ucap Tara lirih seraya menatap perutnya yang masih rata dan mengusapnya dengan sepenuh hati.

YOUNG GUS IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang