***
Jungkook kini sudah berada didepan Mansionnya, setelah perjalanan panjang dari tempat sebelumnya. Dia mengabaikan sapaan Bodyguard dan Satpam Mansionnya, dia membuka pintu dengan cara menendangnya.
Saat masuk kedalam ternyata ada Sehun dan Luhan, ah ternyata Tuan Besar pemilik Mansion itu sudah pulang dari Barak.
"Astaga Jeon, kenapa kau menendang pintunya?" Tanya Sehun, tapi tak diindahkan oleh anaknya itu.
"Dasar Kelinci Jadi-jadian, tidak ada sopan santunnya sama sekali pada Orangtuamu!!" Ucapnya.
Jungkook menghentikan langkahnya, kemudian mendelik tajam pada sang Ayah.
"Yaakkk!!!"
Teriak Sehun, karena dengan Kurang ajarnya Jungkook melemparkan Sepatu miliknya dan berhasil mengenai sang Appa.
Dia tidak mengindahkan teriakan Sehun, dan melanjutkan langkahnya menuju kamar. Sementara diruang tamu, Sehun terus menyumpah serapahi Anaknya. Luhan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, karena sepertinya dunia akan runtuh jika anak dan Ayah itu akur.
"Ada apa dengan Kookie, kenapa dia terlihat kesal?" Tanya Luhan.
"Kenapa kamu tidak menanyakannya sayang?"
"Astaga, aku lupa. Kalau begitu aku ke kamar Kookie dulu, aku takut dia meminum Obat Nyamuk" ucap Luhan, kemudian meninggalkan Sehun yang sedang mengusap kepalanya yang terkena lemparan sempatu Jungkook.
Sementara didalam kamar, Jungkook langsung merebahkan tubuhnya dikasur setelah mengunci kamarnya. Dia menghela nafas, dan menatap langit-langit kamarnya, mengabaikan ponselnya yang terus berbunyi.
Tok Tok Tok !!!
"Kookie" teriak Luhan dari luar.
"Eomma, Kookie sedang ingin sendiri"
"Tapi sayang, Eomma takut kamu Bunuh Diri, sepertinya kamu sedang putus asa. Ceritalah pada Eomma" teriaknya lagi.
"Kookie tidak sebodoh itu, lagipula Kookie belum Merasakan Enaknya main Kuda-kudaan" teriak Jungkook.
"Astaga, cepat buka" teriak Luhan
"Kalau aku tendang lagi, sayang, pintunya baru saja diganti" gumamnya, kemudian kembali mengetuk pintu kamar baru anaknya itu.
Pintu pun terbuka, dan memperlihatkan wajah menyebalkan tapi cenderung menggemaskan dari seorang Jeon Jungkook.
"Berhentilah menatap Eomma seperti itu, kau seperti seorang Psikopet" ucap Luhan, karena mendapat tatapan tajam dari anaknya.
"Wahh, Saran yang menggiurkan" ucap Jungkook dengan seringainya,
Luhan reflek mundur mendengar perkataan Jungkook, dia bergidik ngeri mendengarnya.
"Kenapa Eomma menjauh? Ada apa kesini?" Tanyanya.