Malam harinya, Chanyeol baru kembali ke mansionnya, dengan wajah letihnya ia menaiki lantai dua, mata lelahnya menatap pintu kamar ujung.
Menghela nafas, ia lalu berjalan ke arah kamar itu. Membukanya, hingga terlihat Baekhyun yang berdiri didepan jendela.
"Akhirnya kau datang juga." Ujar Baekhyun berbalik kearah Chanyeol.
Chanyeol tidak menatap langsung mata itu, memilih menatap jendela dibelakang Baekhyun.
"Sesuai kesepakatan. Kemarikan kaosmu." minta Baekhyun, menengadahkan tangannya kearah Chanyeol.
Chanyeol dengan segera membuka kaosnya, memberikannya langsung ketangan Baekhyun.
Mata Baekhyun menatap setiap gerak gerik Chanyeol, hingga matanya tak sengaja melihat sebuah bercak kemerahan disekitar leher pria itu.
Baekhyun tanpa pikir panjang membaui kaos Chanyeol yang baru diterimanya.
Saat ia menghirup bau baju itu, ia mengernyit, menatap Chanyeol dengan tatapan datar.
Ia mengembalikan baju itu kepemiliknya, "aku tidak suka bau bajumu hari ini, ada campuran parfum milik Minki." ujarnya menyodorkan kaos itu.
Chanyeol menatap Baekhyun, tidak menyangka penciuman Baekhyun setajam itu, iapun kembali mengambil kaosnya.
"Syarat kaos yang janin ini inginkan, hanya bau khas darimu. Ia tidak menginginkan pakaianmu yang dipakai sehabis bersenggama dengan jalangmu." jelas Baekhyun beralih berjalan menaiki ranjangnya, segera berbaring memunggungi Chanyeol.
Chanyeol meremat kaosnya, ia merasa sedikit bersalah entah karena apa.
Dengan perasaan tak menentunya, ia meninggalkan kamar itu beralih memasuki kamarnya sendiri.
Tinggallah Baekhyun dikamar itu, tangannya terkepal kesal.
'Kenapa aku kesal begini sih! Ingat Baek, kau hanya penampung anaknya, tidak lebih.'
"Hufft... Hanya sembilan bulan Baek, bertahanlah." gumamnya menguatkan diri.
Saat dirinya merasa sudah ingin terlelap, suara pintu yang dibuka membuatnya terbangun, menatap seseorang yang mengganggunya.
'Mau apalagi pria ular ini.'
"Ternyata kau hamil." ujar si pria seraya mengangkat sebuah foto hasil USG ditangannya.
"Aku tidak menyangka. Pantas kau bisa kembali disini tanpa penyiksaan keji atau bahkan dibunuh oleh Chanyeol." ujar pria itu lagi melempar foto USG kearah Baekhyun.
Baekhyun mengambil lembaran foto itu, menatapnya dengan pandangan terharu.
"Pria hamil? Cih, lelucon macam apa yang kulihat saat ini." ujar Minki lagi merasa jijik mengetahui seorang pria bisa hamil.
Baekhyun tidak mengambil hati perkataan Minki, ia memilih menyimpan foto itu dibawah bantalnya, beralih menatap Minki yang sepertinya sengaja memamerkan bercak kemerahan disekitar lehernya.
Pria ini datang kepadanya hanya untuk memamerkan hal itu!
Baekhyun menatap datar Minki yang masih menatapnya dengan pandangan menjijikan.
"Kau tidak ada urusan lagi kan? Silahkan keluar." usir Baekhyun.
Minki nampak mendengus, beralih mendekati Baekhyun, "ingatlah Byun, kau hanya sementara disini, kau tidak akan bisa menggantikan posisiku." peringatnya, namun dengan suara kentara dongkol kepada pria didepannya, karena Chanyeol menyebut nama Baekhyun disaat mereka bersenggama tadi.
Baekhyun menatap balik Minki, menatap pria didepannya ini dengan tatapan membunuh, "aku peringatkan juga, siapapun dirimu bagi Chanyeol, aku tidak peduli, jika kau mengusikku apalagi janinku, aku tidak akan tinggal diam," Baekhyun menepuk pundak Minki, dengan seringainya ia beralih mencengkram pundak pria itu, "aku tidak segan-segan membunuhmu didepan Chanyeol." bisiknya tepat ditelinga Minki.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS MAN [CHANBAEK] ✅
Fanfiction[M] [Mafia] [Crime] [End] Pria tak tersentuh nan berhati dingin, kini mendapatkan warna dalam hidupnya setelah seseorang masuk dalam kehidupannya. ---------------------------------------------- Chanyeol : TOP Baekhyun : BOT feat. Nomin(Jeno & Jaemin...