Chapter 39

2.7K 217 17
                                    

Kesialan sepertinya selalu saja menghampiri Baekhyun, mengapa saat ia berhubungan dengan kelompok Pheonix ia selalu saja mendapatkan musibah, selalu dan selalu saja, begitu banyak rintangan untuk bersama dari pimpinan mereka.

Gara-gara penyusup didalam kapal ini, ia harus kembali babak belur, ini kali pertama ia kembali mendapatkan luka yang cukup banyak, karena selama ia di tim Jackie, ia sering menjadi snipper saja yang tak perlu merasakan babak belur seperti rekannya yang lain.

Tapi ini tidak seberapa, ia bisa mengatasinya walau harus mendapatkan beberapa luka tusukan di bahu dan lengannya.

Para bajingan itu jelas menghajarnya dalam sekali serang, Johnny, Sehun dan Ten bahkan tak kalah babak belur darinya, luka tembakan tidak dapat dihindarkan karena ruangan di kapal ini kurang persembunyian.

Beberapa tumbang, hanya meninggalkan para penembak yang kehabisan peluru, Baekhyun tak menyia-nyiakan kesempatan itu, pisau milik rekan dari penembak itu ia lemparkan hingga menghunus tepat dijidat si penembak.

Dua tersisa dan dihabisi oleh Sehun serta Johnny, melihat itu, Baekhyun akhirnya dapat ambruk dan terlentang dengan nafas tipis-tipisnya.

Ia sepertinya kekurangan banyak darah, entahlah, tapi sekarang ia merasa pening, ia akhirnya bangkit kembali tidak ingin pingsan.

"Tuan! Anda baik-baik saja kan?" Sehun menghampiri Baekhyun yang nampak bersusah payah duduk.

Ini salahnya yang membiarkan Baekhyun menghadapi mereka di garda terdepan, apa yang harus ia katakan nanti pada bossnya jika melihat keadaan Baekhyun yang jauh dari kata baik.

"Baekhyun Hyung! Maaf aku lagi-lagi tidak dapat melindungimu." Ungkap Ten dengan hati-hati merengkuh Hyungnya itu.

Baekhyun terkekeh, "hei! aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil."

"Luka kecil darimananya!" Teriak Ten melihat bagaimana kondisi Baekhyun sekarang.

Bahu yang masih mengeluarkan darah, lengannya juga mengeluarkan darah bekas tembakan tadi, paha pun begitu.

"Daripada khawatir, cepat sumbat luka-lukaku dengan kain, itu lebih baik." Ujar Baekhyun dengan tenang, walau ia sudah sangat lemas namun ia harus tetap tenang.

Johnny dengan segera merobek baju yang dipakainya sendiri, memotongnya jadi beberapa bagian lalu mengikatnya di bagian luka Baekhyun.

Jelas mereka bertiga gemetar saat melihat beberapa luka yang didapatkan Baekhyun, walau mereka tau sebagaimana kuatnya lelaki didepan mereka ini, tetap saja mereka sangat khawatir.

"Santai, aku benar-benar tidak apa-apa, 10 menit lagi kita sampai kan? Apa sudah ada sinyal?" Tanya Baekhyun dengan hati-hati berdiri dibantu oleh Ten.

"Kita harus keatas." Ungkapnya lagi lalu berjalan tertatih masih dengan Ten yang setia memegangnya, mereka harus keatas nahkoda, mereka yakin kapal ini sudah disabotase oleh penyusup tadi.

Johnny dan Sehun memimpin didepan, berjalan hati-hati melirik kanan kiri guna memastikan tidak ada lagi musuh disekitar mereka, Baekhyun sebenarnya sudah agak lemas, darahnya banyak terkuras dan keluar membasahi lilitan kaos yang terikat di luka tembakannya.

Untung saja bagian atas kapal tidak ada musuh terlihat, berarti semuanya benar-benar mereka habisi dibawah tadi.

Sehun menyimpan pistolnya dibagian belakang tubuhnya, ia mengambil kendali nahkoda sebelumnya ia menggeser mayat sang kapten. Johnny juga kini bergerak cepat mengecek signal, mencoba berkomunikasi lewat walkie talkie dikapal itu.

"Cek, cek, Kai, Kai, kau mendengarku? Siapapun... D.O. D.O." Johnny mencoba terus menerus, namun belum ada sambungan dari Korea sana.

Baekhyun ditidurkan dikursi panjang, ditemani oleh Ten yang kini merobek seragam beberapa mayat awak kapal disana untuk ia gantikan robekan kaos Johnny tadi yang sepenuhnya basah karena darah Baekhyun yang keluar terus menerus.

DANGEROUS MAN [CHANBAEK] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang