Chapter 13

2.7K 239 1
                                    

12:30 PM

Siang hari itu, tidak ada yang terjadi, setelah insiden ciuman di dalam elevator, tiba-tiba saja Chanyeol mendapatkan telepon dari anak buahnya diluar sana yang sedang memantau perkebunan ganja miliknya.

Yap, hanya berakhir seperti itu, karena Chanyeol meminta Baekhyun segera kembali ke mansion dan pria itu akan menuju perkebunan ganjanya yang terkena masalah.

Baekhyun diantar kembali oleh Johnny yang tampak tidak berkutit didepan sana yang tengah menyetir.

Dirinya juga tidak ambil pusing akan hal itu, dirinya hanya ingin sampai di mansion, mandi habis itu bersantai diruang tengah.

Ia juga ingin melihat sebagaimana ahlinya Minki yang sepertinya ingin sekali membuatnya tersingkirkan atau terlihat jelek dimata Chanyeol.

Baekhyun sangat menantikan itu semua.

Sesampainya di mansion Park, Baekhyun berjalan dengan santai memasuki mansion, membuka jaketnya yang terciprat darah, kemudian memberikannya pada Maid yang tidak sengaja melewatinya.

Terlihat Maid itu mencibir tidak suka dengan kelakuannya.

Apa ia peduli? Tentu saja tidak!

Ia menaiki tangga menuju lantai dua, dengan tenang memasuki kamar Chanyeol.

Semua mata menatap tajam dirinya yang tanpa berdosanya memasuki kamar tuan mereka.

Dan tentu tidak luput dari mata Minki.

Ia terbahak dalam hati.

'Kalian tidak tau saja, tuan kalian sendiri yang mengijinkanku memasuki kamarnya.'

Didalam kamar, Baekhyun segera melucuti seluruh pakaiannya, kemudian memasuki kamar mandi, badannya lengket akibat pertarungan kecil-kecilan dengan anak buah yang baru dilatih.

Baekhyun termenung, memikirkan dimana markas utama Chanyeol berada, jelas tadi adalah markas cabang pria itu yang akan sangat mudah didapatkan oleh para musuh.

'Belum. Aku harus lebih berusaha lagi.'

Usai mandi, Baekhyun memakai pakaian yang nampak sudah disediakan untuknya dilemari terpisah dari milik Chanyeol.

'Pria ini sudah menyiapkan segalanya.'

Sehabis berpakaian, ia memutuskan turun ke lantai bawah, menghampiri pemimpin pelayan yang ia panggil Bibi.

"Bibi, aku ingin makan." Ujarnya pada pelayan paruh baya yang satu-satunya pelayan Chanyeol yang ramah padanya.

"Duduklah dulu Baekhyun. Biar aku buatkan spageti untukmu."

Baekhyun mengangguk, mendudukkan dirinya dikursi makan, sesekali ia mengedarkan pandangan tengah mencari seseorang.

"Bibi, apa kau melihat Luhan?" Tanyanya, karena sejak kemarin malam pria itu tidak pernah memunculkan batang hidungnya secuil pun dihadapannya.

"Dokter Xi sedang malaksanakan tugas dari tuan Park."

Baekhyun ber-oh ria, tidak ingin bertanya lebih lanjut, ia paham maksud dari tugas yang diberikan Chanyeol pada pria berprofesi dokter itu.

Spageti miliknya sudah jadi, ia segera menyantapnya dengan khidmat, masakan pemimpin pelayan memang sangat enak, ia sangat menyukainya, seperti masakan ibu.

Sehabis memakan spagetinya, ia beranjak dari duduknya, kini menuju ruang tengah, ia ingin bersantai sambil membaca buku-buku yang tersimpan dibawah meja.

"Lihatlah, siapa disini yang tampak seperti dirumah sendiri."

Ucapan sarkas menghentikan langkah Baekhyun, menatap Minki yang bersidekap tengah menatapnya remeh.

DANGEROUS MAN [CHANBAEK] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang