Langit begitu indah. Di bawah langit terhampar ribuan bunga-bunga berbagai jenis dan bentuk. Warnanya juga beragam, disusun seperti warna pelangi. Angin musim panas menerbangkan kelopak yang berguguran. Aroma seribu bunga semerbak di siang yang tidak begitu terik.
Seorang lelaki dewasa menatap sedih seseorang di antara bunga itu. Orang yang ia cintai sepenuh hati tiba-tiba berubah seperti orang gila. Dia selalu tertawa sendiri dan menangis sendiri. Setiap ia mendekati pujaan hatinya, dia akan ketakutan, menggigit kukunya dan meremas rambutnya.
"Ayah aku pergi!" seru seorang anak pamit. Tapi Ayahnya tidak menggubris sedikitpun.
Sang anak sudah tahu kenapa Ayahnya seperti itu. Ini karena lelaki manis yang sudah melahirkannya membuat Ayahnya patah hati.
"Ayah, Papa tidak akan menengok padamu kan?" kata anaknya turut sedih.
"Dia hanya ketakutan." sahut Ayahnya.
"Kenapa Papa bisa ketakutan? Bukankah, jika sikap Papa seperti itu, artinya Papa punya trauma yang berat?"
Ayahnya menelan ludah kasar. "Ayah tidak tahu Soobin." katanya. Ia menatap putranya mengintimidasi. "Sana sekolah yang benar. Ayah yang akan urus Papamu."
Soobin mengangguk. Ia mengeratkan pegangan di tali ransel. Sebelum pergi, ia menengok sekali lagi pada Papanya yang masih sedang bicara sendiri. " tidak mungkin tidak ada apa-apa kan Pa?"
Setelah Soobin pergi, seseorang mendekati pria dewasa itu. Orang itu adalah bawahannya. Nampaknya orang itu membawa berita penting.
"Saya datang bersama Jimin." katanya.
"Tinggalkan aku dan Jimin sendiri." ujar pria dewasa itu.
Bawahannya mengangguk mengerti. Tak lama lelaki yang bernama Jimin muncul. Jimin sepertinya sudah mengenal lama pria di depannya ini.
"Lama tidak bertemu, Yoongi. Kudengar kau menculik seorang pemuda manis." sapa Jimin dengan obrolan yang dibuka begitu frontal.
"Iya, tapi pemuda itu menjadi gila sekarang." sahut Yoongi sebal.
"Dia gila karena kau yang membuat dia gila. Kau tidak lihat dengan semua pet yang aku miliki? Mereka bahagia karena aku adalah tuan yang baik."
"Dengar, Jimin," Yoongi sudah lelah mendengar ocehan Jimin. "Aku akan pergi ke Jepang dalam satu bulan. Aku ingin kau menjaga dia selama aku pergi. Dia tidak pernah kemana-mana, dia hanya diam di taman itu sendirian."
"Taman yang bagus. Kau yang membuatnya?"
"Setidaknya dia akan merasa bebas dengan adanya taman itu."
"Oke. Aku akan menjaga peliharaan mu dengan baik. Tapi jangan salahkan aku jika selama kau pergi aku menggunakan tubuhnya selama aku jauh dari para peliharaanku."
"Silahkan saja jika kau bisa. Bahkan untuk mendekat padanya dia akan langsung berteriak." kata Yoongi tersenyum miring.
"Aku bisa menggunakan tali untuk membuat tubuhnya diam."
"Aku sudah sering melakukan itu, tapi aku tetap berakhir dicakar oleh orang gila itu."
"Kau harus menggunakan kasih sayangmu Yoongi."
Yoongi beranjak dari kursinya. "Temui saja dia di belakang. Aku akan memberikanmu sepuluh jempol jika kau berhasil membuat dia takluk."
Jimin berseru ribut. Orang itu tidak mengusir Jimin, atau mengunci pintu ini saat dia pergi. Biasanya, di sini tidak ada barang berharga yang disimpan seorang Min Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM [allxSeokjin] 🔞
FantasyKumpulan kisah Haremnya Kim Seokjin dalam percintaan. Jin is bottom Rated M, mature, 21++ Genre romance, harem, angst, hurt comfort Dipenuhi bdsm dan bondage. Anak kecil dibawah umur, dilarang keras....!!!!!!!!!!!!! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞