"Ayah aku pergi!"
"Seokjin kau belum makan siang!"
Seokjin terus berlari tanpa mendengar ayahnya berseru. Seokjin dengan semangat berlari menuju tempat tercintanya. Kebun rahasia yang sudah tiga minggu ini ia kunjungi, ia urus, dan ia juga bertekad menghidupkan kembali kebun tempat kenangan indahnya tercipta.
Dengan kekuatan sendiri dan tekad yang kuat, Seokjin yakin kebun itu akan kembali hidup bahkan lebih indah dibanding yang dulu. Taehyung bilang jika ayahnya ingin menghancurkan kebun itu karena kebunnya sudah tidak berbunga lagi. Menurut ayah Taehyung, kebun itu lebih baik dihancurkan, diberi lahan lain yang lebih berguna daripada menjadi kebun mati.
Sejak mendengar itu dari Taehyung, Seokjin bertekad ingin menghidupkan kembali kebun itu, dengan segala usaha sendiri dan sepenuh hati.
Seokjin mengumpulkan semua ranting kering, membawanya untuk dibakar, lalu mencabuti rumput liar, membuang semua benalu yang menghalangi pohon untuk menyerap nutrisi. Sudah tiga minggu ini Seokjin menanam tiga jenis bunga. Kebun ini begitu luas dan terbuka. Butuh waktu berbulan bulan untuk membuat kebun ini berbunga, bahkan jika sudah berbunga kembali, Seokjin ingin membangun sebuah gazebo sebagai tempat agar ia dapat menikmati pemandangan bunga sambil bersantai.
Seokjin kembali membawa ranting kering yang dikumpulkan setelah ia beristirahat sejenak. Tapi tiba-tiba ia terserang fertigo, Seokjin jadi oleng dan ia menjatuhkan rantingnya hingga berantakan kembali. Tetapi tubuh Seokjin tak ikut terjatuh, seseorang menahannya dari belakang.
"Dasar keras kepala, membawa ranting saja tidak becus."
Seokjin terkesiap dan menjauh dari Taehyung tanpa mengucapkan terima kasih. "Apa-apaan kau disini?! Kau sendiri tidak membantuku, jangan berlagak sok pintar." balas Seokjin kesal.
"Tentu saja aku disini, ini kebunku, ini rumahku, seharusnya tidak aneh jika pemilik tempatnya berkeliaran di atas tanahnya sendiri."
Seokjin mendelik jengah. "Terserah 'Tuan Rumah', aku sedang sibuk, tidak ada waktu untuk berdebat." Seokjin kembali mengumpulkan ranting tadi untuk dibawa.
Taehyung memperhatikan setiap pekerjaan Seokjin. Membakar ranting, menyapu daun kering, menggali tanah, menyingkirkan rumput liar, semua itu Seokjin lakukan sendiri, sampai Seokjin berkeringat dan minum beberapa kali. Taehyung tidak mau membantu, dia hanya diam memperhatikan pekerjaan Seokjin sambil memegang tali leher Yeontan. Sebenarnya kasihan melihat Seokjin yang bertekad kuat, melakukan pekerjaan ini sendirian, tapi Taehyung juga tidak mau membantunya.
"Bodoh. Walaupun kebun ini nantinya berbunga, ayah akan tetap menghancurkannya." kata Taehyung.
Seokjin tak mengindahkan ucapan Taehyung. Seokjin tetap fokus bekerja sendiri, tidak peduli siapa yang akan menghalangi tekadnya, Seokjin akan membuktikannya.
"Seharusnya kau tahu jika pekerjaanmu ini akan sia-sia. Kau tak punya kekuatan untuk melakukan ini sendirian. Memangnya kau pikir kau punya tangan ajaib yang bisa menciptakan surga bunga dengan singkat? Tentu saja itu mustahil." ujar Taehyung lagi berbunyi sendiri tanpa Seokjin perhatikan.
"Jika kau tidak mau membantu, menyingkirlah, kau hanya menghalangi pekerjaanku."
Hanya dengan kalimat itu, Taehyung berhenti berkomentar. Taehyung memilih untuk kembali ke dalam rumahnya tanpa mempedulikan Seokjin lagi.
Setelah Taehyung benar-benar pergi, Seokjin menahan air matanya. Ia tahu jika ia gagal, maka semua kenangannya di sini akan hancur, tapi jika tidak berusaha itu hanya akan membuat Seokjin menyesal seumur hidup. Setidaknya jika sudah berusaha, maka penyesalan Seokjin tidak akan menyertai kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM [allxSeokjin] 🔞
FantasiKumpulan kisah Haremnya Kim Seokjin dalam percintaan. Jin is bottom Rated M, mature, 21++ Genre romance, harem, angst, hurt comfort Dipenuhi bdsm dan bondage. Anak kecil dibawah umur, dilarang keras....!!!!!!!!!!!!! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞