18. A DREAM BOUQUET part.6

1K 94 44
                                    













Jungkook mencengkeram tangan Seokjin semakin kuat. Ia menatap Seokjin serius.

"Seokjin... Aku serius, jadilah istriku."

Seokjin membalas tatapan Jungkook dengan bingung dan pikiran yang meradang. Tidak pernah ia lihat Jungkook seserius ini kecuali jika Jungkook marah. Tapi sekarang, Jungkook tidak sedang marah, hanya mungkin kesal dengan Taehyung saat bertemu tadi. Seokjin merasa jika Jungkook saat ini hanya sedang kesal saja.

"J...Jungkook... Sesak...jangan menghimpitku..." kata Seokjin berusaha lepas dari kungkungan tubuh Jungkook.

Jungkook mengintimidasi Seokjin lagi. "Kau tak perlu menjawabnya sekarang Seokjin." ujar Jungkook. "Kau boleh memikirkannya dulu."

Seokjin geming semakin bingung. Hingga suara ayahnya dari lantai bawah menginterupsi mereka.

"Seokjin! Jungkook! Waktunya makan malam!" teriak Hyun.

Jungkook melepas Seokjin begitu saja. Lalu berjalan ke pintu keluar kamar Seokjin. "Iya paman tunggu sebentar!" jawab Jungkook dengan ceria.

Seokjin merosot ke lantai. Ia bingung dengan keadaan ini, dengan sikap Jungkook, dan dengan suasana hatinya. Jungkook memang selalu bercanda dengan Seokjin, tapi sikapnya tadi sangat berbeda.

Sekolah Seokjin sudah mengumumkan hari liburnya. Seperti biasa, Seokjin menghabiskan waktunya dengan bekerja untuk menghidupkan kembali kebun rahasianya.

Seokjin sedang mencabut rumput tanpa menggunakan sarung tangan. Seokjin lupa membawanya, jadi ia bekerja tak mempedulikan luka tangannya.

Seseorang mengulurkan sebuah sarung tangan ke muka Seokjin. Seokjin mendongak melihat Taehyung.

"Kerja keras boleh, tapi jangan bodoh!" kata Taehyung kasar.

Seokjin mengerucutkan bibirnya. Tapi Seokjin mengambil sarung tangan itu dari Taehyung.

"Tumben, biasanya kau mengacuhkanku."

Taehyung duduk di atas rumput dengan Yeontan memutari tubuh Taehyung. "Setelah dipikir lagi, ini kan kebunku, jadi kenapa aku harus kalah dari orang asing."

Seokjin mendelik. "Terserah."

Hari itu Taehyung hanya menonton kegiatan Seokjin tanpa mau membantu. Tapi terkadang jika Seokjin haus dan persediaan airnya habis, Taehyung dengan baik hati membawakan Seokjin minum. Bahkan ketika hari mulai menuju sore, Taehyung mengajak Seokjin makan malam di rumahnya. Tentu saja Seokjin menolak.

Sudah seminggu sejak Jungkook liburan di Anyang. Dan sudah lima hari sejak Jungkook menggodanya dengan mengatakan ingin menjadikan Seokjin istrinya. Sikap keduanya masih membaik, namun mungkin tak seakrab sebelumnya.

Sebenarnya bukan Jungkook yang berubah, Seokjin yang menjauh. Seokjin tiba-tiba menjadi risih jika di dekat Jungkook, meskipun Jungkook sendiri bilang jika hubungan mereka jangan sampai berubah.

Hari ini Seokjin pergi ke kebun rahasianya lagi. Tetapi kali ini Jungkook membuntutinya dari belakang. Begitu Seokjin sampai di kebun, barulah Jungkook menampakkan diri memergoki Seokjin dan Taehyung yang sedang mengobrol.

"Jungkook! Sejak kapan kau mengikutiku?!" seru Seokjin.

"Aku selalu penasaran dengan kegiatanmu, kau selalu pergi tanpa aku! Dan sekarang aku berhasil mengikutimu!" jawab Jungkook heboh.

Taehyung memperhatikan Jungkook tidak suka. Dilihat dari bicaranya saja sudah ketahuan kalau Jungkook ini dari kampung. Begitu pikir Taehyung.

Jungkook menyadari ekspresi wajah Taehyung. Jungkook baru ingat lagi dengan pemuda yang selalu membuat Seokjin sedih. Jungkook baru ingat juga ia belum puas melabrak Taehyung sejak malam natal itu.

HAREM [allxSeokjin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang