33. Growing Of My Heart part.2

891 34 2
                                    







Seperti yang dijanjikan Yoongi, ia akan segera pulang setelah sebelumnya menghubungi Jimin terlebih dahulu. Seokjin sudah siap di posisinya untuk berpura-pura menjadi gila lagi, Soobin juga ada di kamarnya bersantai, Jimin menunggu kepulangan Yoongi di ruang tamu, sedangkan semua penjaga berdiri di depan rumah besar Yoongi dan di depan gerbang masuk.

Setelah kepanikan sehari yang lalu, Yoongi untungnya tidak mencurigai bahwa itu adalah suara erangan Seokjin. Yoongi tahu kebiasaan Jimin yang senang memakai perempuan simpanannya. Jadi Yoongi berhasil diyakinkan bahwa saat itu Jimin sedang bersama salah satu perempuan simpanannya.

Setelah beberapa menit menunggu, ia akhirnya mendengar suara raungan mesin mobil yang mengantarkan Yoongi. Semua penjaga bersiap di tempatnya dan beberapa orang membuka pintu gerbang untuk Yoongi. Jimin juga ikut menyambut Yoongi, ia berdiri dari sofa malas sampai penjaga membukakan pintu untuk lelaki berdarah dingin itu.

Yoongi masuk dengan raut wajah yang tidak menyenangkan. Semua pengawal yang ikut dengan Yoongi juga terlihat lebih serius dari biasanya. Jimin sudah paham, pasti ada sesuatu yang terjadi selama Yoongi pergi.

"Mana Soobin?!" tanya Yoongi langsung, baru saja Jimin mau menyambut Yoongi duluan, tapi lelaki itu sudah membuka mulutnya terlebih dahulu. Dan hal pertama yang Yoongi ucapkan adalah keberadaan putranya bernama Soobin.

"Dia sedang bersantai di kamarnya seperti biasa." jawab Jimin.

"Kau, panggil anak itu sekarang!" perintah Yoongi tegas pada pengawal di sampingnya. Pengawal itu pergi tanpa menunggu perintah kedua dari tuannya.

"Yoon, ada apa? Kau tidak mau melihat Seokjin dulu?" kata Jimin, mereka masih berdiri.

"Oh ya, soal orang itu, aku mau kau mencarikan rumah sakit jiwa yang bagus untuknya."

Seketika Jimin tersentak. "Apa maksudmu?! Kau mau memasukkan Seokjin ke gedung tempat orang-orang gila?!" ujar Jimin tanpa sadar meninggikan suaranya.

"Ya. Aku menunggunya sembuh selama bertahun-tahun, tapi tidak ada keajaiban. Aku merasa jika dia terus di sini itu akan menghalangi semua urusanku yang lebih penting. Jadi aku memutuskan untuk memasukkannya ke sana."

Jimin sekuat tenaga menahan emosi atas penghinaan Yoongi pada pemuda yang sangat Jimin cintai. Di sisi lain Jimin mewajarkan keputusan Yoongi, karena sejak awal laki-laki ini memang percaya jika Seokjin sudah gila. Tapi tetap saja Jimin kesal, karena jika memang Yoongi sangat mencintai Seokjin, seharusnya dia tidak akan menyakiti hati Seokjin.

"Lalu, kau bisa menceritakan padaku kan kenapa sekarang kau mencari Soobin?"

"Aku akan ceritakan nanti. Sekarang aku hanya butuh anak itu." jawab Yoongi ringkas.

Tak lama Soobin akhirnya muncul. Ia sudah memakai pakaian tidurnya karena memang sedang bersantai dan segera tidur. Soobin secara takut-takut mendekati Ayahnya, ia juga tidak tahu mengapa ia dipanggil.

"Ayah su...sudah pulang...?" tegur Soobin gugup.

Yoongi mengangguk. Ia hanya melihat putranya dari atas sampai bawah. "Soobin sekarang kamu masuk ke mobil Ayah, kamu akan tinggal di mansion utama mulai malam ini."

Soobin terbelalak. "Ti...tinggal? Ba...bagaimana dengan papa?"

"Sudah kubilang, urusan papamu adalah urusan ayahmu. Sekarang kamu masuk atau aku akan menyeretmu!" perintah Yoongi marah.

"Tapi kenapa ayah?!" ngotot Soobin tidak takut.

Yoongi memutar kedua matanya ke atas. Ia melihat ke penjaga di samping Soobin. "Kau, seret dia! Tunggu aku di mobil Soobin!"

HAREM [allxSeokjin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang