15. A DREAM BOUQUET part.3

1.8K 94 28
                                    









"Tumben, hari ini kau terlihat lesu, Seokjin."

Seokjin menghela napas saja. Mengingat kejadian kemarin yang bertubi -tubi, mulai dari Yoongi, lalu Taehyung. Bahkan sejak pagi tadi, ia sempat melihat Yoongi pergi ke sekolah sendiri, namun Seokjin tak berani menyapanya.

"Jin, lihat si anak baru itu hebat sekali! Dia mencetak gol beberapa kali!" Hoseok tiba-tiba heboh melihat Taehyung si anak baru yang sedang bermain bola dengan para pemain lain.

Mengenai Taehyung, Seokjin tak punya muka untuk bertemu dengan orang itu. Bukan apa-apa, Seokjin malah sangat mencurigai orang itu menyembunyikan kenyataan dari Seokjin.

"Hoseok, kita masuk ke kelas saja!" ajak Seokjin menarik seragam Hoseok.

Belum lama berbalik, tiba-tiba mereka mendengar suara pot jatuh dan suara bola terjatuh. Ketika Seokjin berbalik, Seokjin langsung histeris melihat dua pot bunga sudah pecah beserta bunga dan tanahnya yang sudah berantakan.

"Tidaaaaaaakkkk....!!!!!! Siapa yang menendang bola ke sini?!"

Seorang anak cowok mendekat dan meminta maaf. "Ma...maaf, aku benar-benar tidak sengaja!"

"Seokjin, lebih baik kita pindahkan bunganya sebelum mati!" seru Hoseok.

Benar juga, bunganya yang lebih penting! Seokjin mengambil plastik bekas makanan, memasukkan bunganya beserta tanahnya cekatan. Taehyung melihat Seokjin dan Hoseok yang terlalu berlebihan mengenai bunga. Tapi, Taehyung teringat kembali karena itu memang kepribadian Seokjin yang sebenarnya. Seokjin memang sangat menyukai bunga dan tanaman sejak dulu, jadi tak heran jika Seokjin begitu peduli pada setiap bunga dan tumbuhan.

"Dasar maniak bunga! Begitu saja sampai panik."

Seokjin berhenti dari kegiatannya. Seokjin kenal suara itu, tapi ia ingin memastikannya lagi.

"Siapa tadi yang bicara?!"

"Aku. Aku yang bicara. Kenapa? Tak terima? Kau dan tumbuhan itu sama-sama tak pentingnya."

Seokjin geram, perempatan tiga muncul di kepalanya, ia mengepalkan tangannya emosi, mulut Taehyung tadi harusnya dijahit saja biar tak bisa bicara menyakitkan pada orang lain. Seokjin langsung meraih teko penyiram tanaman, tanpa basa basi lagi Seokjin berbalik dan menghantamkan benda itu pada orang tujuannya.

Tapi, yang ia hantam bukan Taehyung, melainkan, Yoongi yang memang berniat untuk mendekati Seokjin.

"Yoon..." Seokjin membekap mulutnya tak percaya.

Taehyung, Hoseok dan yang lainnya speechless, Yoongi mengaduh kesakitan dengan hidung yang berdarah. 🌷💜🌷


















"MAAF! MAAF! MAAF! MAAF! MAAFKAN AKU YOONGI...!!!"

Yoongi tersenyum canggung, ia tak tahu harus melakukan apa, ketika Seokjin memaksa dan memohon untuk meminta maaf. Sebenarnya Yoongi sudah meaafkan Seokjin, lagipula hidungnya tak terluka parah, tapi Seokjin terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Seokjin, aku tahu tujuanmu itu adalah Taehyung, oleh sebab itulah aku datang untuk meredamkan emosimu. Untung aku berhasil mencegahmu melukai orang, kalau tidak, kau harus bertanggung jawab atas kerugian orang tersebut."

"Tapi kan, sekarang kau yang jadi terluka gara-gara aku."

"Tidak apa-apa, jika aku yang terluka, aku tidak akan menuntutmu."

Seokjin tak mampu berkata-kata lagi, Yoongi benar-benar pria yang baik, bahkan pengorbanan Yoongi ini bisa menyelamatkan dua orang sekaligus. Menyelamatkan Seokjin dari tuntutan, dan menyelamatkan Taehyung dari serangan Seokjin. Padahal, dengan bisa melampiaskan emosinya pada Taehyung, Seokjin akan puas.

HAREM [allxSeokjin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang