"Apa?! Kontes untuk merangkai bunga?!"
Heboh Seokjin di pagi hari ketika ia menerima surat formulir dari teman florist Hyun.
"Iya, Seokjin. Hadiahnya liburan satu keluarga selama tiga malam ke New Zealand, juga uang tunai. Tapi jika kau tidak mau, ayah tidak akan memaksa juga." kata Hyun.
"Ikut saja Jin, toh setelah kelulusan ini kau tidak punya kegiatan sibuk lain kan? Siapa tahu di New Zealand kau dapat universitas yang cocok." tambah Seokjung.
"Iya sih, memang sekarang aku punya banyak waktu luang setelah kelulusan. Tapi jika aq dapat universitas bagus di sana, pasti biayanya akan mahal sekali."
Seokjung mengacak rambut Seokjin gemas. "Jangan pikirkan uangnya, yang terpenting kau bisa melanjutkan pendidikanmu."
Seokjin tersenyum senang.
Seokjin sekarang sudah lulus dan tengah mencari universitas yang bagus dan ringan. Beberapa bulan sejak hari itu, Seokjin dan Taehyung semakin dekat. Seokjin rutin pergi ke kebun dan terkadang menemani Taehyung makan malam. Hubungan mereka bisa dibilang sudah dekat dan Taehyung tak sekasar dulu. Seokjin bahkan merasa Taehyung sekarang sudah seperti peliharaan yang sudah jinak.
Jungkook kembali ke Busan. Jungkook juga sudah lulus dan dia akan liburan kembali ke Anyang. Mengingat Jungkook, Seokjin rasa tak bisa menerima perasaan Jungkook. Karena biar bagaimana pun, Seokjin telah menerima Jungkook sebagai saudara sepupu.
Seokjin pergi ke kebun seperti biasa. Keadaan kebun sekarang sudah jauh lebih indah dan dapat dinikmati kembali seperti dulu ketika masih ada Baekhyun dan ibu Taehyung.
Meskipun bunganya masih dalam bentuk pucuk, belum mekar, akan tetapi usaha Seokjin selama ini terbayarkan.
Yeontan menggonggong ke arah Seokjin ketika masuk. Taehyung seperti biasanya dia sedang menggambar sesuatu, duduk di atas rumput yang hijau. Angin musim panas menerbangkan rambut Taehyung yang berubah warna menjadi biru cerah. Taehyung baru berani mencatnya setelah lulus. Wangi parfum yang Taehyung gunakan membuat Seokjin candu untuk menghirupnya, karena wanginya begitu menyatu dengan alam.
"Masih menggambar?" sapa Seokjin mengejutkan Taehyung.
"Ish...kau ini kebiasaan..." kata Taehyung menyembunyikan hasil gambarnya. Ia menunduk malu sekaligus jantung berdebar karena dikagetkan.
Seokjin tertawa renyah. "Maaf...kau pasti sangat terkejut. Tapi kan aku memang suka datang jam segini."
Taehyung menghela napas. "Iya sih, harusnya aku ingat."
Seokjin duduk di sebelah Taehyung, agak berjauhan, Yeontan datang mengelilingi mereka berdua.
"Aku ke sini karena aku ingin meminta saranmu." kata Seokjin membuka obrolan. Ia mengeluarkan formalir pendaftaran dari saku jeansnya. "Ayah menyuruhku mengikuti kontes ini. Meskipun tidak memaksa, tetapi sepertinya ayah menyukai hadiahnya. Bagaimana menurutmu? Apa aku harus ikut?"
Taehyung menyelidiki formulir itu. KONTES MERANGKAI BUNGA TINGKAT REMAJA DAN DEWASA KOTA ANYANG. Begitu tulisannya yang Taehyung baca.
"Pesertanya pasti florist yang sudah dewasa dan profesional. Aku tidak yakin karena aku hanya seorang penjaga toko saja."
"Kalau kau penasaran, ikut saja. Lagipula kau juga mengetahui banyak soal bunga kan? Florist itu tidak harus jago merangkai, mengetahui banyak bunga dan menyukainya sepenuh hati, itu adalah dirimu sendiri Seokjin."
Seokjin menunduk malu. Mendengar pujian dari Taehyung adalah hal paling langka dalam hidupnya. Biasanya kan orang itu senang sekali membuat hidup Seokjin berantakan. Belum lagi dengan sikapnya yang kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM [allxSeokjin] 🔞
FantasyKumpulan kisah Haremnya Kim Seokjin dalam percintaan. Jin is bottom Rated M, mature, 21++ Genre romance, harem, angst, hurt comfort Dipenuhi bdsm dan bondage. Anak kecil dibawah umur, dilarang keras....!!!!!!!!!!!!! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞