Lembar Tiga

802 113 0
                                    

Bible harap Biu tidak pernah besar. Tapi tidak mungkin. Sekarang adiknya itu sudah beranjak remaja dan bersekolah di SMP yang sama dengan Bible.

Saat Bible menginjak tahun ketiganya Biu baru saja memulai tahun pertama. Biu menjadi salah satu dari sekian murid yang menyita banyak perhatian.

Saat itu Bible bukanlah pengurus osis namun ia tahu banyak murid pengurus osis yang membicarakan Biu. Kebanyakan dari mereka tertarik karena Biu adalah anak yang ceria.

Biu memilik banyak teman sejak hari pertamanya di sekolah. Mereka berdua sepakat untuk menutupi hubungan persaudaraan ini di sekolah. Lebih tepatnya itu adalah ide Bible. Ia hanya tidak ingin menjadi canggung saat semua orang tahu kalau ia memiliki adik di sekolah.

Dan Bible rasa keputusannya itu tepat. Lagipula Biu sudah memiliki banyak teman jadi ia tidak perlu repot-repot mengawasi Biu lagi seperti saat kecil. Biu juga paham betul dengan tugasnya, ia tidak pernah sekalipun menyapa Bible saat mereka tidak sengaja berpapasan di sekolah.

Semua berjalan sesuai rencana sampai suatu hari salah seorang teman Bible ikut membicarakan Biu.

" Eh lo pada kenal Biu gak sih? Yang anak kelas tujuh "

" Tau yang cakep itu kan? "

" Lagi diincer sama anak osis "

Tunggu, maksudnya apa? Bible tidak mengerti mengapa semua orang jadi senang dengan adiknya?

" Diincer gimana? "

" Ya diincer supaya mau daftar osis "

Biu dan osis? Hmm, Bible sebenarnya tidak keberatan jika Biu memang ingin masuk organisasi sekolah. Lagipula program osis sekolah mereka cocok untuk anak aktif seperti Biu.

" Pada naksir sama Biu makannya disuruh daftar osis "

" Ya taulah kalo cakep banyak yang ngejar "

Sebentar...
Bible sepertinya tidak suka dengan gagasan itu.

" Sayang kalo masuk osis mending suruh ikut pramuka aja biar latihannya sama gua haha "

" Si anying lo juga naksir Biu kan! "

" Ya bolehlaahh Biu lumayan tau manis anaknya "

Baiklah, baiklah, tidak ada osis apalagi pramuka. Tidak! Bible tidak akan mengizinkan.

Malam harinya Bible melihat pintu kamar Biu terbuka. Jadi ia memutuskan untuk sekedar mampir.

" Dek? Udah tidur? "

" Hm belum kak "
Dilihatnya Biu sedang memainkan ponsel di atas ranjangnya. Bible bergabung dan mengambil posisi di samping Biu.

" Lagi ngapain? "

" Chat grup ekskul "

" Kamu ikut ekskul apa?? "

" Ikut badmin jadinya "

" Oh baguslah "

" Kak kalo Biu daftar osis gimana ya? "

" Gak usah "

" Kenapa? Katanya seru bakalan dapet banyak temen disana "

" Tanpa ikut gituan temen kamu udah banyak lagian capek jadi babu sekolah. Programnya banyak nanti kamu gak fokus belajar "

" Emang iya? Yahh sayang banget padahal kayanya seru pas diceritain sama kakak kakaknya "

" Ya diceritain yang bagus bagusnya aja biar kamu mau daftar "

" Yaudah Biu ikut pramuka aja kalo gitu "

" Jangannn "

" Loh gak boleh juga? Kenapa? "

" Nanti kamu item pramuka main panas panasan mulu "

" Bukannya yang suka panas panasan itu paskibra? "

" Pramuka juga duh jangan deh kamu ekskul aja udah itu satu, badmin. Jangan capek capek ikutin kata kakak "

" Oke deh "

" Sama nanti di sekolah kalo papasan sapa aja "

" Kata kakak orang orang gak boleh tau kita sodaraan "

" Gapapa sapa aja nanti kakak juga nyapa kamu "

" Ah kak Baiben berubah ubah terus omongannya "

" Nah manggilnya kak Baiben aja gak usah Bible "

" Itu kan nama panggilan di rumah nanti orang orang aneh dengernya "

" Gapapa, emang serumah kok. Inget ya sapa "

" Iyaaa "

Keesokan harinya Bible berpapasan dengan Biu di kantin. Seperti permintaannya, Biu menyapa Bible dengan riang.

" Kak Baibeeen "

" Makan kamu dek? Duduk dimana? "

" Biu duduk disana sama temen temen "

" Oh yaudah nanti pulangnya bareng "

" Gapapa kak? "

" Gapapa kalo kakak belum keluar tungguin ya "

" Oke kak Biu kesana ya "

" Makan yang banyak "

Bagaimana reaksi teman-teman Bible setelahnya? Merusuh tentu saja.

" Lo kenal sama Biu?! "

" Anjayyy apa tadi dia manggilnya? Baiben? Apaan tuh haha panggilan sayang? "

" Lo kok kenal sih sama Biu? "

" Tau dih kemarin kita bahas bahas Biu lo kaya orang dongo diem aja "

" Sok sokan ngajak pulang bareng lagi anjir "

" Emang kenapa? Sirik lo pada? "
Bible memasang wajah tengil di hadapan teman-temannya.

" Dih belagu banget mentang-mentang balik sama Biu "

" Suka suka gua orang Biu adek gua kok "

" Anjir! "

" Njing kenapa baru bilang lo ah! "

" Seriusan adek? Adek adekan kali "

" Adek ketemu gede "
Bible hanya tertawa mendengar ocehan teman-temannya.

" Adek kandung gua jadi lo semua gak usah mikir buat deketin dia. Jangan macem macem sama adek gua, awas ya "

" Galak amat kakaknya Biu "

" Tau tuh santai aja kali "

Bible tidak bisa begitu.

Tidak ada kata santai jika berhubungan dengan adik semata wayangnya itu.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang