Complicated

Lembar Enam

" Kak mau kemana? "
Biu yang sedang memakan sarapannya melihat Bible berjalan terburu-buru dengan pakaian yang rapi. Padahal hari ini kan hari minggu.

" Mau keluar kenapa dek? "

" Temenin Biu dong mau beli sesuatu "

" Yahh gak bisa... mau ketemu cewek kakak nih "

" Oh yaudah nanti Biu sama temen aja kalo gitu "

" Oke hati hati ya shareloc kalo ada apa apa "
Biu mengangguk dan melanjutkan sarapannya sedangkan Bible langsung pergi keluar.

Masih pukul delapan pagi dan Bible sudah pergi dengan setengah liter parfum di tubuhnya. Padahal biasanya Biu yang membangunkan Bible untuk sarapan di hari libur.

Mempunyai kekasih sepertinya menyenangkan. Harusnya Biu juga punya satu supaya bisa diajak jalan-jalan diakhir pekan. Aahh Biu jadi iri.

Jika minggu ini Bible tidak bisa diajak pergi maka Biu akan mencoba minggu depan. Sebenarnya bisa saja Biu minta diantar dihari-hari biasa. Tapi sekolah saja sudah melelahkan, ia tidak mau membuang banyak energi untuk bermain diluar kecuali diajak teman.

Singkatnya akhir pekan selanjutnya Biu meminta Bible untuk menemaninya lagi tapi kakaknya itu menolak. Alasannya masih sama, karena mau pergi kencan dengan sang pacar.

Biu jadi penasaran, bagaimana rasanya punya pacar?

Suatu hari Biu bertanya pada Bible, bagaimana rasanya berpacaran? Apakah seseru itu? Apa perlu Biu juga memiliki pacar yang seperti milik Bible?

" Kak Baiben kalo main sama pacarnya kemana? Ngapain aja? Seru gak? "

" Eumm... ya kadang main di rumahnya. Nonton film atau beli makan diluar "

" Sama Biu juga begitu, apa bedanya? "
Bible jelas saja tertawa dengan pertanyaan lugu adiknya.

" Beda lah Biu kan bukan pacar kakak "

" Kalo gitu Biu juga mau punya pacar. Cara dapetinnya gimana? Biu harus deketin cewek juga dong ya? "

" Hush! Kamu masih kecil gak usah pacar-pacaran! "

" Loh? Kakak juga masih kecil "

" Kakak bentar lagi SMA jadi gapapa "

" Biu juga mau main sama pacar kaya kakak "

" Belom boleh deekkk tunggu kamu gedean dikit lah "

" Emang kenapa sih? Nanti Biu boleh cium pacar Biu kan? Sama kaya kakak "
Bible menghela nafasnya dalam-dalam. Sepertinya ia benar-benar telah mengotori baik mata maupun otak suci adiknya.

" Udah gak usah bahas pacar pacar. Kalo kakak liat kamu genit sama cewek di sekolah kakak aduin bunda "

" Dih? Biu aduin juga lah kakak nyium bibir pacarnya! "
Ancaman yang bagus untuk membuat jantung Bible hampir jatuh ke lambung.

" Eehh ssstttt pelan pelan mulut kamu--astagaaa! "

" Biarin, lagian kakak sayang banget ya sama pacarnya? "

" Kenapa nanya gitu? Ya sayang lah "

" Kalo nyium itu berarti tanda sayang? "

" Yaa... bisa juga begitu "

Mungkin Bible harus lebih banyak belajar cara menjadi seorang kakak yang baik.

Ya, Bible yakin begitu.

Agaknya ia menyesal atas kebiasaan buruknya yang tidak pernah menjelaskan sesuatu hingga selesai pada Biu. Akibatnya si adik selalu salah paham. Dan kesalahpahaman Biu kali ini membuahkan sebuah ciuman manis di ujung bibir Bible.