Lembar Dua Puluh Enam

1K 96 29
                                    

" Makasih ya kak kapan kapan main lagiii "

" Iya Biuuu "
Biu melambaikan tangannya pada Jeff. Hingga mobilnya sudah tidak terlihat barulah Biu memasuki rumahnya.

Gelap.

Beberapa lampu sepertinya sengaja dimatikan.

" Bun, bunda? Biu pulang nih "

Biu kemudian menyalakan lampu dan tiba-tiba saja mendapati Bible tengah duduk di sofa ruang keluarga.

" Astaga kak Baiben! Kaget tau! Kaya hantu aja tiba tiba muncul "

Bible hanya diam sembari menyilangkan kedua lengannya di depan dada. Biu melihat gelagat tidak menyenangkan, instingnya mengatakan ia harus melarikan diri sekarang juga.

" Bunda mana kak? "
Tanya Biu namun kedua kakinya melangkah cepat menghindari Bible yang mulai bangkit dari posisi duduknya.

" Seru ya jalan sama Jeff "
Biu hampir menghentikan langkahnya namun ia sedang tidak ingin terlibat pertengkaran apapun dengan Bible. Jadi ia memberanikan diri untuk terus berjalan.

" Kakak bicara sama kamu Biu "

Sial.
Langkah Biu benar-benar terhenti sekarang.

" Bunda selalu ngajarin buat natap mata orang yang ngajak kita bicara. Dimana sopan santun kamu hm? "

Biu berusaha mengatur nafasnya saat mendengar langkah kaki Bible yang semakin mendekat.

" Apa sih kak? "

" Apa? Ya kamu apa apaan? Kakak ajak pergi gak mau giliran Jeff yang ngajak mau terus nitip jajan sama Nodt padahal kamu tau kakak ada di rumah "

" Berisik ah, Biu gak mau kedengeran berantem sama ayah bunda "
Biu meninggalkan Bible begitu saja lalu memasuki kamarnya. Rasanya sangat menakutkan karena Biu tahu Bible mengikutinya di belakang sana.

" Kamu kenapa sih? "

" Kakak yang kenapa, pulang pulang Biu dimarahin "

" Tingkah kamu nyebelin tau gak! Sadar gak sih? "

" Enggak "

" Biu sumpah kamu kenapa sih?! "

" Dibilang berisik ish malu sama orang tua kalo kedengeran "

Bible menarik tubuh Biu mendekat ke arahnya. Mengunci kedua mata Biu dengan tatapan tajam miliknya.

" Kamu kenapa ngejauhin kakak hah? "
Bible kemudian mendorong tubuh itu ke atas ranjang.

" Harus banget dorong dorong kaya gitu? "
Biu berusaha menjauhi kakaknya namun Bible meraih kedua tangannya. Mengunci pergelangan tangannya dalam genggaman yang erat.

" Kak lepasin apaan sih "
Biu bisa melihat urat-urat leher sang kakak mengeras. Entah apa yang membuat Bible terlihat semarah itu dengannya.

" Kamu bersikap seenaknya ya sekarang "

Ada banyak sumpah serapah yang  akhirnya harus Biu telan mentah-mentah karena mau bagaimana pun Bible tetaplah kakaknya. Tapi bukankah selama ini Bible yang selalu bersikap seenaknya?

" Suka suka Biu dong, lagian kakak-- hmpthh "

Kalimat Biu terputus begitu Bible membungkam mulutnya dengan ciuman sepihak. Biu merasakan dorongan di kedua bahunya. Bible memaksa tubuh sang adik agar jatuh ke dalam kungkungannya.

" K-kaakkhh "
Sebuah rematan mendesak kepemilikan Biu yang masih terbungkus celana. Lagi dan lagi Bible mengerjakan miliknya tanpa permisi.

" Biu gak mau-- aahhh "
Bible menahan pergerakan Biu. Setiap pemberontakan yang adiknya lakukan membuat amarahnya seolah terpompa naik.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang