Complicated

Lembar Sebelas

" Pagi bunda "
Bible langsung duduk menghadap sang bunda yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.

" Pagi kak tumben bangun pagi "
Bible mendengus lalu meminum susu hangat yang sudah bunda nya siapkan.

" Bagus dong bun anaknya bangun pagi "

" Ya kan biasanya kalo libur sekolah kamu bangunnya siang sampe si adek yang harus bangunin buat makan "

Aahh Biu, Bible sedang tidak ingin membahas apapun tentang adik kecilnya itu.

" Si adek hari ini pulang kamu tolong jemput ya di sekolah "

" Hmpht-- "
Susu hangat itu hampir saja menyembur keluar dari mulut Bible.

" Pelan pelan minumnya bunda gak akan minta "

" Kok aku bun? Males ah "

" Ayah lagi kurang sehat kecapean kerja kayanya jadi gak bisa jemput "

" Males aku bun harus mandi siap siap gitu "

" Yaudah gak usah mandi kak gak ada yang tau ini "

Bible meremat gelasnya. Bukannya ia tidak mau menjemput Biu hanya saja sejak mimpi porno sialan itu Bible jadi gugup setiap kali memikirkan Biu.

Lagipula bisa-bisanya ia mimpi bersetubuh dengan adiknya sendiri. Apalagi posisinya... Biu-- berada di bawah tubuhnya.

AARRGGGHHH! Ini gila! Bible ingin sekali memukul dirinya sendiri karena terus memikirkan bagaimana ia memasukkan 'tubuhnya' ke dalam tubuh Biu.

" Mau ya kak? Bunda mau beberes rumah lagian buat apa punya anak cowok kalo gak bisa diandelin? "

" Hmmm mulai deh bunda, iya iya nanti aku yang jemput si adek "

Baiklah, baiklah... mari lupakan mimpi sialan itu dan mulai menata kenyataan.

Mimpi hanya bunga tidur jadi abaikan saja.

Bible bertukar pesan dengan Biu setiap beberapa menit sekali. Ia tidak ingin adiknya menunggu lama. Jadi Bible memutuskan untuk menunggu di sekolah Biu. Ia sengaja memesan mobil online karena seingatnya Biu membawa dua buah tas besar yang lumayan berat. Dan meskipun Bible bisa menyetir mobil, ia belum memiliki SIM. Ayahnya akan marah besar jika Bible sampai terkena tilang.

Setelah agak lama menunggu di lobby sekolah bersama beberapa wali murid lainnya, bus yang membawa Biu pun sampai.

Mereka diberi beberapa arahan terakhir sebelum akhirnya dipersilahkan pulang. Bible yang melihat Biu kesulitan dengan tas besarnya lantas berlari menghampiri sang adik.

" Sini sini sama kakak aja tas nya "

" Loh kakak udah disini?? "
Biu sepertinya terkejut saat kedua tangan Bible mengambil alih tasnya.

" Daritadi, bentar kakak pesen mobil dulu "

" Oke "
Mereka akhirnya menunggu mobil pesanan Bible di depan gerbang sekolah.

" Gimana study tour nya? "
Bible berusaha membuka obrolan dan bersikap biasa.

" Seru seru! Tapi capek "

" Begadang kamu semalem? Kok pulang pulang kantong matanya item gitu? "

" Semalem Biu gak bisa tidur "

" Kenapa? "

" Gak terlalu betah aja enakan di kamar sendiri "

" Harusnya telfon kakak, kan bisa ditemenin biar gak sendiri "