Lembar Dua Puluh Empat

713 84 5
                                    

" Jadinya kak Baiben mau ngekos? "
Bible memberi sedikit jeda mencoba membaca raut wajah Biu, namun anak itu memberinya ekspresi datar yang tidak bisa ditebak.

" Iya biar deket ke kampus "
Lalu keduanya terdiam. Biu tidak lagi bertanya atau berbicara. Ia malah mengalihkan pandangannya menatap sekitar. Seolah memperhatikan setiap inchi dari kamar Bible.

" Kamu-- "

" Yaudah nanti pas pindahan Biu bantu packing ya "

" Masih lama Biu kakak aja belum ujian belum tentu masuk juga ke univ itu "

" PS nya jangan dibawa biar Biu bisa main tiap minggu "

" Ha? "
Bible jadi berpikir play station lebih berharga ketimbang dirinya? Cih, yang benar saja.

Setelahnya Biu pergi, keluar begitu saja dari kamar sang kakak. Bible pun dibuat kebingungan dengan sikapnya.

" Ini gua gak ditahan tahan gitu? Dasar bocil ntar gak ada gua kangen baru tau dia "

Menjelang tengah malam Bible tidak kunjung tertidur. Ia bingung memikirkan keputusannya sendiri. Jujur saat melihat reaksi Biu yang terlihat baik-baik saja ia merasa sedikit kecewa.

Apa Biu akan melupakannya saat mereka berjauhan?

" Si bocil nih ah! Bikin kepikiran aja kampret! "
Satu pukulan mendarat pada bantalnya yang tidak bersalah. Bible kemudian melangkahkan kakinya tergesa-gesa menuju kamar Biu.

Mengetuk pintu kamar adiknya dengan tidak sabaran.

" Biu kamu udah tidur? Biuuu "
Karena tidak mendapat jawaban, Bible akhirnya memilih masuk.

Dilihatnya Biu sudah tertidur dengan ponsel yang masih menyala.

" Main hp mulu sampe ketiduran "

Bible hendak mematikan ponsel Biu sebelum ia membaca sebuah nama yang tertera pada layar.

" Hallo Jeff, woy "
Tidak ada jawaban, Jeff pun sudah tertidur di seberang sana.

" Sleepcall an nih ceritanya? "
Bible tersenyum miring kemudian mematikan sambungan telfonnya. Meletakkan ponsel Biu di atas meja dengan kasar hingga bunyinya membangunkan si pemilik kamar.

" Kak? "

" Tidur lagi kamu "

" Kakak ngapain di kamar Biu? "

" Kenapa? Biasanya juga kakak tidur disini kamu gak pernah nanya nanya "

" Hm? "
Biu kebingungan melihat wajah Bible yang terlihat suram. Apa salahnya? Dan dimana ponselnya? Seingat Biu ia masih memegangi ponselnya sebelum tertidur.

" Nyari apa? Kakak bilang tidur, Biu "

" Hp nya Biu "

" Udah malem masih aja main hp "
Ujar Bible lalu menaiki ranjang Biu.

" Bukan, itu Biu-- "

" Diem "
Dalam sekali pergerakan saja Bible sudah berada di atas sana. Nyaris menindih tubuh Biu.

" K-kak? "

" Tidur sendiri atau kakak paksa kamu buat tidur "

" I-iya ini kan Biu mau tidur "
Biu berusaha mendorong tubuh Bible namun tubuh kakaknya itu terasa keras seperti batu.

" Nakal kamu Biu "

" Emangnya Biu ngapain? Awas kakkk "

Bible tidak menjawab melainkan melumat bibir sang adik. Menggigit bibir itu seperti makanan yang lezat. Mengabaikan Biu yang meringis kesakitan dalam ciuman ini.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang