01

32.2K 2.3K 125
                                    

WARNING!!!

Banyak kata kasar bertebaran

(Sorry ya klo bhs jawanya berantakan. Author pake bhs Jawa ngapak alias bhs yang ada di daerah author)
.
.
.
.
.

"XENON"

"GOBLOK, ASU, WONG EDAN NGANGGO DASTER E PAK KADES!!" latah Xenon.

Xenon tadinya sedang duduk di jok motor sambil membaca novel yang baru dia beli sampai suara pak Joko membuat Xenon terkejut

"Xen!! " pak Joko langsung menegurnya begitu sampai di depan Xenon

"Eeh pak Joko, ono apa pak? "

"Xen, kalau bicara itu pake tatakrama. Atau kalo bisa bahasa Jawa mu yang setengah setengah itu jangan di pake. Gak enak di dengernya"

"Hehe maaf Pak, namanya juga orang belajar kan"

"Belajar ya belajar, tapi bahasa kasarnya gak boleh di pake. Udah sana kamu segera ke kelas. Sebentar lagi bel berbunyi"

Xenon tak sedikitpun mendengarkan nasehat pak Joko. Dia malah tersenyum jahil begitu ide gila terlintas di benaknya. Xenon memukul pantat montok pak Joko menggunakan buku yang di pegangnya lalu berlari menjauh sebelum kena jeweran dari guru bk itu.

"WEH ASU RAIMU JANCOK "

"PAK, CONGOR MU IKU LHO PAK.. AWAS NANTI BU MUNAH DENGER, BAPAK GAK DI KASIH JATAH BULANAN LAGI HAHAHA" Xenon sedikit berteriak merespon umpatan pak Joko yang menggelegar seperti sambaran petir, lalu tertawa saat melihat muka masam dari guru kesayangannya itu. Sementara pak Joko hanya bisa menghela nafasnya, tidak mungkin dia mengejar Xenon yang ada encok pinggangnya nanti.

.
.
.
.

Xenon sekarang berada di dalam ruang kelas. Dia menatap malas papan tulis yang berisi banyak materi tentang dasar pengucapan kata dalam bahasa INGGRIS, Xenon payah dalam hal bahasa dan sialnya kenapa dulu dia mengikuti saran temen goblok nya untuk masuk kelas bahasa , padahal keahlianya adalah IPA.

Beginilah akibatnya bergaul dengan orang yang sesat. Dari awal sampe akhir pasti sesat juga.

"Anjir kalo tau bahasa isinya hapalan semua mh gue masih mending milih masuk IPA. "Xenon menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan sambil terus memikirkan nasib dari antagonis kesayangannya.

"Xen, Xen"

Xenon menengok ke aral aldi yang duduk di bangku seberang dengan malas.

"Apa di?"

"Lo udah baca novel baru itu gak? Gue denger dari temen gue endingnya membagongkan masa antagonis nya mati karena tuduhan salah satu figuran"

"Jangan spoiler anjir. Gue baru baca separoh, belum nyampe konfliknya, ntar gue lanjut kalo udah nyampe apartmen kalo udah tau endingnya sekarang,kan jadinya kaga ada kejutan. Btw malem ini ada balapan kaga?"

"Ada, di tempat biasa. Si Jaka ikut katanya"

"Wih bakal seru nih"

Keduanya saling berbincang bahkan dengan suara kencang. Sampai murid yang lain menatap jengah ke arah mereka. Xenon dan Aldi bahkan tak sadar jika bu Dewi sudah berdiri di hadapan mereka sambil memegang penggaris kayu.

"Ekhem... Aldi, Xenon! what are you guys discussing? Look interesting"

Keduanya refleks menengok ke arah bu Dewi. Aldi dengan cengengesan nya sementara Xenon dengan muka tolol pengen di tabok nya.

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang