18

8.6K 930 3
                                    

Doble up :)

Untuk perayaan awal puasa ye kan hehe

Sebenernya ada perayaan yang lain nya juga yang kebetulan hari ini. Tapi itu ga penting

Udah lah enjoying









Xenon sekarang tengah berada di pinggiran sungai. Airnya sangat jernih dan cukup deras, dia bahkan bisa melihat banyak ikan yang berenang melawan arus.

Dia mengusap pipinya yang basah karena air matanya sendiri.

"Mama hiks apa Xen bisa buat ayah percaya? Hiks Xenon gak suka ini mah hiks Xen mau balik ke tubuh asli Xen, Xen gak suka terlalu lama di tubuh Rachel hiks. SIAL, SIAL ARKH hiks... KENAPA HARUS XEN MAH? "

Untuk sesaat dia putus asa. Dia memang bisa menjadi penopang untuk Zayn, tapi siapa yang bisa menopangnya? Dia tidak sekuat itu, bagaimanapun Xenon adalah remaja labil yang haus akan kasih sayang.

Dia menganggap dirinya gagal, meski tidak semuanya. Dia sudah berusaha meyakinkan Jackson untuk berhenti menargetkan Zayn, tapi dia tidak di dengarkan. Xenon malah mendapat sepuluh sayatan di punggung dan pahanya.

Xenon mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Cukup sepi karena lokasi sungai memang cukup jauh dari pemukiman. Tapi Xenon justru was was, karena semakin sepi sebuah tempat makan kepekaannya jauh lebih meningkat.

"Ah, mereka masih saja mengawasi. Menyebalkan" gumamnya

Tentu saja Xenon sadar ada yang mengawasinya, dia tidak terlalu mempersalahkan. Hanya saja mereka kawan atau lawan untuknya?

Xenon pergi dari sana menuju keramaian. Setidaknya dia harus menyamar agar bisa lepas dari mereka. Xenon masuk ke salah satu pusat perbelanjaan. Dia memilih beberapa baju dan langsung berganti setelah membayar tentunya.

Xenon masuk ke dalam sebuah taksi setelah memastikan tidak ada yang mengikutinya.

Setelah lebih dari empat puluh menit xenon sampai di depan sebuah rumah yang cukup terbengkalai.

"Dek, bener ini alamatnya? Ini rumah kosong lo. Pemiliknya sudah lama meninggal"

Xenon melirik ke arah pengemudi taksi itu sambil menyodorkan sejumlah uang.

"Bener kok pak, kembaliannya ambil aja "

Xenon masuk ke dalam pekarangan rumah begitu taksi itu pergi. Xenon menelisik setiap sudut rumah. Terdapat banyak tanaman rambat yang menutupi hampir semua bagian rumah.

Xenon membuka pintu utama yang ternyata tidak di kunci. Begitu masuk sarang laba laba serta tumpulan debu menyambutnya. Untung tadi dia pakai masker kalau tidak sudah batuk batuk kali.

Xenon masuk lebih dalam, memasuki setiap ruangan yang dia lewati. "Struktur rumahnya masih kokoh, padahal sudah belasan tahun tidak di tempati. Kalo di bersihkan pasti bagus banget ni rumah. Mana perabotannya masih lengkap lagi"

Xenon naik ke lantai dua, dia cukup was was pasalmya tangga kayu itu nampak lapuk. Kan gak lucu kalo Xenon jatuh terperosok. Setelah melewati tangga kematian kebon akhinya sampai di lantai dua.

Di lantai ini baik barang maupun ruangan jauh lebih sedikit. Hanya ada tiga kamar dan satu sepertinya kantor. Xenon masuk ke ruang kerja, terdapat banyak tumpukan buku harusnya dokumen yang dia cari ada di sini.

"Anjir haaaa mama debunya tebel banget uhuk hacuh "

Xenon masih terus mencari meski banyak debu yang mengganggunya. Xenon mendudukkan diri di lantai saat tak menemukan apa yang dia cari.

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang