08

12.5K 1.1K 2
                                    

Note: KATA KASAR TIDAK UNTUK DITIRU

BIJAK DALAM BERKOMENTAR

TERIMA KASIH
.
.
.


Dua minggu ini Zayn mendekam di rumah sakit. Dia sudah mulai bosan dan jengah, dia hanya sakit perut tapi dokter malah memintanya tetap tinggal. Tidak tahu aja dia kalau tubuhnya udah kayak pohon pisang yang hampir roboh.

Zayn menghela nafasnya lagi. Dia masih tidak tahu siapa yang membawanya ke sini. Setiap dia bertanya, mereka hanya menjawabnya dengan senyuman. Atau terkadang berkata ' privasi setiap orang kami jaga serapat mungkin'. Menyebalkan memang, tapi Zayn bisa apa?.

Zayn menatap jengah kedua temannya yang tengah sibuk dengan ponsel mereka. Untuk apa mereka ke sini jika dia di abaikan?

"Zayn, lo ada hubungan apa sama orang yang namanya Xenon? "

Zayn menatung mendengar pertanyaan dari Alin. Rean dan Alin saling tatap satu sama lain, keduanya bingung dengan reaksi Zayn.

"Zayn? "

"Ah iya" Zayn menghela nafasnya pelan. Dia bingung bagaimana kedua temannya ini tahu nama itu?

"Lo tanya sama gue, ada hubungan apa sama Xenon? Sekarang gue tanya, Xenon yang kalian maksud itu siapa? "

Keduanya saling tatap, mereka tidak tahu siapa nama panjangnya karena memang orang itu tak memberi tahu keduanya.

"Jadi gini...

Flashback...

Alin dan Rean sekarang berada di salah satu gudang terbengkalai yang letaknya tak jauh dari sekolah. Keduanya di kejutkan dengan banyaknya orang berbadan besar yang berjaga di setiap sudut ruangan.

"Kalian sudah sampai? "

Suara itu berhasil mengambil atensi mereka. Bisa mereka lihat sosok remaja berbadan kecil yang menutupi seluruh wajahnya dengan topeng bergambar kucing. Remaja itu duduk di salah satu kursi kayu yang ada di sana.

"Siapa lo dan mau lo apa dari kita? "

"Calm down. Kalian santai aja dulu, lagian gue gak ada niat buruk sama kalian"

"Lalu apa tujuan lo manggil kita ke tempat ini? "

"Kalian berdua temannya Zayn kan? Kalo tebakan gue bener, kalian adalah orang yang paling dekat dengannya"

"Kalo iya kenapa? Lo mau manfaatin kita buat ngejatuhin Zayn? Gue gak akan biarin itu terjadi"

"Ck.. Gue belum selesai bicara, lagian ga ada gunanya juga gue manfaatin kalian. Gue cuma mau buat kesepakatan sama kalian berdua. Tentu saja kalian akan menerimanya, terlepas dari kalian mau atau tidak. "

Remaja itu berdiri lalu berjalan mendekati keduanya.

"Apa itu? "

"Sederhana, gue pengen kalian berdua jaga Zayn. Sebisa mungkin jangan sampai ada luka di tubuhnya, selagi gue nyari informasi tentang orang itu. Gue gak akan biarin dia nyentuh Zayn sedikitpun"

Alin membolakan matanya saking tak percaya dengan ucapan remaja di depannya ini. Sementara Rean menatap penuh selidik ke arah remaja itu.

"Lo sebenernya siapa, dan apa alasan lo minta gue sama alin buat jaga Zayn? "

"Kalian beneran pengen tau siapa gue? " keduanya mengangguk sebagai jawaban. Remaja itu menghela nafasnya pelan. Dia tak suka orang lain tau tentang dirinya, tapi apa boleh buat. Sekarang kepercayaan menjadi hal utama untuknya.

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang