Xenon | Second Life [End]√

22

Vote n comment

Typo tandai

"Peluk aku, ayah"

.

Di dalam kamar yang sangat luas, Jackson terus memperhatikan tubuh ringkih yang sekarang terbaring lemah di kasur nya.

Sebelum remaja itu pingsan, dia sempat mendengar anak itu memanggilnya ayah. Kata itu, terdapat kerinduan yang entah kenapa membuatnya prihatin

"A-yah....

Jackson kembali terdiam anak itu terus menggumamkan kata ayah. Jackson mendekat, memperhatikan wajahnya pucat yang terlihat cukup manis untuk anak seusianya.

"Ayah hiks Xen, Xen mau pulang hiks tolong Xen, ayah hiks mama, hiks Xen ingin ikut"

Racauan itu terdengar sangat lirih di telinga Jackson. Dia tak mengerti apa yang di ucapkan remaja itu. Namun entah dengan instingnya dia mengelus kening yang terasa sangat panas itu.

"Eungh,,,, a-yah? Tidak, Xen pasti sedang mimpi sekarang. Kalau benar ini mimpi, jangan bangunin Xen,,,, Xen ingin sama ayah"

Xenon kembali hilang kesadaran setelah sebelumnya siuman. Jackson kembali termenung, merasa semuanya sangat sulit untuk dia pahami.

Mulai dari sifat Rachel yang berubah, tatapannya yang seolah menyimpan rasa rindu, kata katanya yang setajam pisau, seta fakta yang endah Rachel dapatkan dari mana.

"Raganya masih hidup, namun jiwanya pergi entah kemana"

"Jangan bilang....... Putraku? "

.
.
.
.
.

Suasana di ruang tengah keluarga Ardennes cukup tegang. Mereka semua marah mengetahui ternyata Rachel ingin menghancurkan keluarga mereka. Tapi mereka masih heran, bagaimana bisa remaja berparas cantik itu melakukannya?.

"Jadi, kau ingin orang yang hendak menghancurkan keluarga kita kembali? "

"Tidak, bukan itu. Aku tidak peduli dengan nya, hanya saja aku ingin membalas budi padanya papa"

"Balas budi apa Zayn, kau menderita karena sikap polosnya kan? "

"Tidak, dia tidak salah. Yang salah di sini adalah kalian, lagipula, jika bukan karena dia mengaku, kalian tidak akan pernah merasa bersalah seperti ini kan? "