10

12.2K 1.1K 6
                                    

Note: KATA KASAR TIDAK UNTUK DITIRU

BIJAK DALAM BERKOMENTAR

VOTE N COMMENT

TERIMA KASIH

ENJOYING
.
.
.
.

.
.




Xenon di bawa kedua temannya menuju taman kota. Satu satunya tempat yang selalu Xenon kunjungi ketika dia sedang kebingungan.

Mereka duduk di bawah pohon mangga sambil meminum es boba yang tadi mereka pesan.

"Xen, jadi ini beneran lo? Kok bisa? " ucap Fadli

"Gak tau, kayaknya dia transformasi deh "

"Transmigrasi tolol. Gue bukan transformer"

Xenon menggeplak kepala aldi dengan cukup kuat. Sampai kepala Aldi menunduk. Namun bukannya meringis, Aldi malah menatap polos ke arah Xenon

"Nah itu maksudnya. Tapi kepa bisa? Terus sekarang lo di tubuh siapa anjir, makin nyusut aja lo"

"Lo udah baca novel my home kan?"

"Udah"jawab keduanya setempak

"Nah coba lo bayangin. Gue transmigrasi ke tubuh si protagonis tu cerita anjir"

"HAH.. MAKSUD LO, SI RACHEL ITU? KOK BISA? KAN ITU NOVEL WEH! "

"Jangan teriak bego. Sakit ni telinga gue. "

Xenon mengusap telinga nya yang terasa berdengung karena teriakan dua bocah kembar di depannya.

"Hehe sorry. Jadi coba lo jelasin pake otak udang lo"

Xenon menghela nafasnya pelan lalu menceritakan semua dari awal sampe akhir tanpa ada satupun yang terlewatkan. Aldi dan Fadli hanya menyimak sambil memakan ciki yang entah mereka dapatkan dari mana.

"Jadi gitu ceritanya... hah cape anjir gue cerita kayak sepur yang remnya blong"

"Hum jadi kalo gitu siapa yang nulis tu novel? Secara penulisnya misterius banget weh"

"Gue setuju sama si Aldi, eh tapi maksud lo tadi apa? Lo mau nolongin si Zayn gitu? "

"Yoi bro. Gue ga tega liat dia di siksa mulu tiap hari sama pak tua Samudra, mana dua anaknya sama sikopetnya kayak dia, sebelas duabelas deh mereka. Dan lagi, lo ngerasa aneh gak sih, masa tiap kali gue liat mukanya si Zayn gue jadi keinget sama seseorang tapi gue sendiri gak tau siapa "

"Mungkin dia salah satu orang yang berharga buat lo sebelum lo hilang ingatan"

"Nah bisa jadi tuh"

"Tapi siapa anjir"

"Mana kita tau , kan lo gak pernah cerita sama kita ya kan" Fadli mengangguk membenarkan ucapan Aldi.

"Gue pengen berak anjir"

Si kembar menatap Xenon jijik namun Xenon terkesan tak peduli. Dia malah menggaruk bokongnya yang terasa gatal.

"Eh iya weh tubuh gue gimana anjrit, udah di kubur belum? Terus makam gue di mana? Udah jadi tulang apa belum woy, kalo udah, gimana cara gue baliknya cuk? "

"Sabar weh sabar. Lo gak boleh panik, sekarang gue tanya lo mau balik ke tubuh lo atau mau nolongin si Zayn? "

"Gue bakal nolongin Zayn gimanapun caranya. Tapi gue janji sama kalian, gue bakal pulang kalo tujuan gue udah tercapai" Xenon berucap sambil tersenyum meyakinkan kedua temannya.

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang