03

23.8K 1.7K 26
                                    

Note: KATA KASAR TIDAK UNTUK DITIRU

BIJAK DALAM BERKOMENTAR

TERIMAKASIH

.
.
.

.
.
.

Hari semakin larut, tepat jam 11 malam Xenon terbangun. Xenon menatap sekeliling dimana anggota keluarga Ardennes tengah tertidur pulas di sofa serta lantai dengan alas karpet bulu. Xenon tersenyum tipis, baru kali ini dia merasakan hangatnya keluarga.

Biasanya setiap dia sakit, kedua teman gobloknya Aldi dan Fadli yang merawatnya dengan sabar. Xenon itu tipe orang yang kalo sedang sakit rewelnya minta di gaplok. Sering kali kedua temannya di buat kelimpungan oleh Xenon yang hanya mengalami demam tinggi tapi tingkah manjanya sudah seperti balita. Beruntung bagi Xenon karena mempunyai teman yang sabar dan memiliki sifat keabangan. Meski terkadang dia nyesel juga sih karena kedua temannya itu udah kayak setan alas, bikin sesat.

Xenon menghela nafasnya gusar. Lagi lagi dia memikirkan nasib Alvarez Zayn Ardennes, tokoh antagonis kesayangannya yang nantinya akan mati dengan cara mengenaskan di tangan keluarganya sendiri.

Sedikit info, novel yang berjudul 'My Home' menceritakan tentang Rachel Albian seorang anak yang di angkat menjadi bungsu keluarga Ardennes. Rachel di adopsi di usianya yang ke empat belas tahun.Asal usul Rachel tidak di ceritakan secara rinci atau bisa di bilang sengaja di sembunyikan dari para readers.

Rachel memiliki sifat polos ceroboh, baik hati, serta lemah. Ditambah wajah imut serta badan pendeknya membuat Rachel mudah menjadi kesayangan semua orang. Hanya saja sifat ceroboh nya terkadang membuat dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya terjerat dalam masalah.

Sementara Zayn, adalah sosok protagonis yang berubah menjadi antagonis setelah kehadiran Rachel. Dulunya Zayn di sayang meski hanya oleh mamahnya, para lelaki Ardennes membenci Zayn karena menganggap Zayn sebagai anak yang tak bberguna, lemah, serta aib keluarga.

Dan setelah sang ayah membawa sosok Rachel kedalam mansion, perlahan mamahnya berpaling darinya. Itu membuat Zayn cemburu dan iri ke apa Rachel. Banyak hal. Yang dia lakukan untuk mengusir Rachel dari keluarganya, namun semua yang Zayn rencanakan gagal dan malah dirinya yang di siksa oleh keluarganya.

Karena rasa benci yang semakin menumpuk, Zayn akhirnya memutuskan untuk melenyapkan Rachel dengan tangannya sendiri. Belum sempat rencananya terlaksana,sang ayah terlebih dulu mengetahui rencananya. Zayn di siksa serta di aniaya orang para pria Ardennes dan di bunuh dengan cara yang bisa dibilang sangat kejam dan tidak manusiawi. Bahkan jasad Zayn dibiarkan begitu saja sampai membusuk di dalam ruang penahanannya, tidak ada satupun orang yang mau menguburkan jasadnya.

Xenon kembali menghela nafasnya gusar. Dia tidak tahu cerita ini berjalan sampai mana atau sudah dimulai atau belum. Karena setahunya tidak ada adegan Rachel yang jatuh dari lantai dua di dalam novel nya.

"Hah, gue harus gimana? Di satu sisi gue seneng karena ada sosok ortu yang sayang sama gue. Sementara di sisi lain gue gak mau Zayn, antagonis kesayangan gue harus mati padahal dia gak salah. Oke Xexen, lo udah di kasih kesempatan kedua oleh Tuhan dan lo gak boleh sia siain kesempatan berharga ini. Lo harus bisa selametin kesayangan lo gimanapun caranya"

Xenon menguap, matanya memberat ingin terpejam. Dia akhirnya memilih kembali tidur agar staminanya terisi untuk menghadapi hari esok yang penuh kejutan dari author.

.
.
.
.
.

"Ciel sayang, buburnya di makan dulu ya. Biar cepet sembuh"

Xenon menggeleng sambil terisak kecil. Dia paling benci dengan bubur rumah sakit yang sangat hambar. Buktinya dia baru makan dia sendok dan langsung di muntahkan begitu saja.

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang