11

11.2K 1K 4
                                    

Note : KATA KASAR TIDAK UNTUK DITIRU

BIJAK DALAM BERKOMENTAR

THANKS.
.
.
.
.
.
.








Bruk...

"HEY, APA APAAN INI!! LO BAWA GUE KEMANA GOBLOK? "

Xenon terus berteriak saat dia di masukan ke dalam jeruji dengan tangan yang ketika kebelakang. Jadi posisinya meringkuk di lantai.

Tak lama seseorang datang dengan tampang arogannya. Pria itu berjongkok di depannya dengan senyuman iblis.

"Halo Rachel, bagaimana kabarmu? Apa kau merindukan bunda jalangmu itu? "

Xenon menatap bingung pria di depannya ini. Dia sendiri tidak tahu siapa bundanya Rachel, jadi Xenon hanya diam tak menjawab.

"Kalau saja kau terlahir sebagai putraku, mungkin kau dan bundamu itu akan hidup damai di dalam mansionku"

"Tapi kenyataannya lain, kehadiranmu itu hanya sampah. Dan sialnya lagi sekarang aku kehilangan istri dan putraku"

Xenon masih diam tak bersuara. Dia menunggu fakta apa lagi yang akan dia dapatkan nantinya.

"Ah aku lupa memberimu kabar. Bunda jalangmu itu, sudah tewas beberapa hari yang lalu. Tapi tenang, jika kau sampai kabur dan melupakan tugasmu aku akan menyiksamu di sini"

Xenon sama sekali tak bereaksi. Dia tidak tertarik dengan ucapan pria di depannya. Awalnya dia pikir akan mendapatkan informasi bagus, tapi ternyata zonk.

Jackson merasa aneh dengan reaksi Xenon memilih melepaskannya tentunya dengan sedikit ancaman.

"Aku melepaskanmu kali ini, lakukan tugasmu dengan baik dengan begitu kau bisa hidup jauh lebih lama "

Jackson keluar dari ruangan itu di ikuti asisten pribadinya dan beberapa bodyguard kepercayaannya.

"Awasi setiap gerak geriknya, laporkan lagsung ke saya"

"Baik tuan"

.
.
.
.

"ANJING BABI!!! Ampun dah gue salah apa sampe harus terjebak di situasi kayak gini. "

Xenon terus mengumpat di sepanjang jalan pulang. Ah salah, Xenon sebenarnya tersesat. Jadi dia hanya mengikuti instingnya saja entah kemana.

Xenon mendudukkan dirinya di salah satu bangku taman yang kebetulan cukup sepi. Hanya ada beberapa orang saja di sana.

"Anjir, kayaknya gue gak bisa balik deh. Mana gue ga bawa HP lagi jancok emang"

Xenon menggigit kuku jarinya karena gelisah, hari juga sudah mulai gelap dan taman sudah sangat sepi. Hanya ada Xenon dan seorang remaja yang sepertinya sedang kebingungan di ujung taman.

"Tu bocah kenapa dah? Eh tunggu,,,, kek kenal "

"Hoaaaa iya gue inget, dia kan si Ravel salah satu musuh gue di arena. Coba tanya dia aja dah, siapa tau dia bisa anter gue pulang kan"

Xenon menghampiri Ravel yang masih berdiri di tempatnya.

"Hey, lo ngapain di sini? "

Ravel menengok, dia mengernyit bingung karena tidak mengenali orang yang memanggilnya

"Siapa? "

"Gue Xenon"

"Xenon? Siapa itu? Eh jangan bilang lo mau nyulik gur lagi... ABANG TOLONG EL MAU DI CULIK ORANG"

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang