Ekstra part 3

9.9K 774 44
                                    

Ehem,,,, jadi, sorry buat bonchap yang tadi. Sumpah gwe sebagai author ngakak liat komennya pada marah haha.

Oke enjoy

Jan lupa vote sama komennya lo ya. Awas kalau lupa biar Zayn gentayangin klean.



























"Zayn hiks... "

"Xenon? Hey lo kenapa? Hey Xenon bangun woy!!? "

Xenon membuka matanya perlahan. Hal yang pertama dia lihat adalah wajah ayahnya yang khawatir. Xenon melirik ke samping dan saat itu juga dia menangis kencang. Dia bahkan langsung memeluk remaja di sampingnya hingga hampir terjungkal kebelakang.

"Huwaaaa hiks Zayn hiks lo jangan mati bangke hiks jangan tinggalin gue hiks gue gak bakalan ikhlas bahkan sampe gue mati sekalipun huwaaa"

Zayn jelas saja bingung apa yang Xenon maksud. Karena sedari tadi mereka ada di kamar dan tertidur.

Tadi saat dia terbangun dia merasa badan Xenon panas. Karena itu dia memindahkan Xenon ke kasur dan menghubungi Jackson. Dia bahkan sempat panik saat suhu badan Xenon semakin tinggi. Xenon bahkan sampai meracau tidak jelas dalam tidurnya.

"Xenon, gue di sini. Gue gak mungkin ninggalin lo. Lo kenapa hm? Sini cerita sama gue, kenapa lo bisa sampe nangis begini? "

"Hiks Zayn... Lo jangan mati bangsat hiks gue gak bakal Terima hiks gue bakal ngacak acak kuburan lo kalo lo tinggalin gue hiks gue bakal lakuin apa aja biar istirahat lo gak tenang hiks"

Zayn? Dia tidak mengerti apa yang Xenon maksud. Dia hanya bisa mengusap punggung Xenon agar lebih tenang.

"Gue di sini Xen, gue gak bakalan pergi dari lo kecuali lo sendiri yang minta"

"Coba lo cerita kenapa lo bisa sampe nangis kejer gitu? "

Xenon menarik Zayn agar duduk di sebelahnya. Dia masih setia memeluk Zayn posesif seolah tidak ingin lepas.

"Gu gue mimpi lo mati gegara gue lalai, gue takut bang gue tahun nanti lo bener bener ninggalin gue hiks huwaaa"

Zayn dan yang lain nya hanya bisa tersenyum simpul. Sesayang itu Xenon ke Zayn sampai tidak rela Zayn meninggalkannya. Zayn mengendurkan pelukan Xenon, dia mengusap air mata di pipi adik angkatnya dengan lembut.

Oh ayolah, Xenon terlihat manis dan lebih menggemaskan jika sedang sakit seperti sekarang. Tapi dia juga kasihan karena Xenon pasti sangat tersiksa saat sedang sakit seperti ini.

"Gue gak janji buat selalu sama lo, tapi gue akan terus berusaha ada buat lo kalo lo butuh. Jadi udah ya jangan nangis lagi, nanti demamnya tambah parah gimana? "

Xenon hanya mengangguk tapi tidak dengan matanya yang terus mengeluarkan air mata dengan isakan kecil dari bibirnya.

Cklek..

Pintu kamar di buka oleh Sela yang membawa bubur dan juga segelas susu. Dia duduk di pinggir kasur, mencoba membujuk Xenon agar makan.

"Xen sayang, makan dulu ya, habis itu minum obatnya. Biar Xen cepet sehat dan bisa main bareng bang Zayn lagi"

Xenon menggelengkan kepalanya. Dia menyembunyikan wajahnya di dada Zayn, dia menolak makan dan itu membuat Sela menghela nafasnya pelan.

Sela menatap Zayn memohon, siapa tau Zayn bisa membujuk Xenon agar mau makan.

"Xen, makan dulu ya, abang suapain mau kan? "

Xenon kembali mengheleng sebagai jawaban. Ah ternyata ini lebih susah dari biasanya. Harusnya Xenon langsung menurut jika dia yang menyupi, tapi Zayn tidak menyerah begitu saja.

Xenon | Second Life [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang