"Sahi siap?" tanya Mashi, dia membungkus badan Asahi dengan pakaian tebal. Memang hari sedang mendung, Mashi hanya takut jika Asahi kedinginan.
Asahi mengangguk. Mereka pergi menggunakan mobil Jihoon, yang di setir oleh Mashi. Mereka belum izin ke Jihoon yang sedang pergi bawa motor.
"Mashi nanti belok kanan." Asahi menyandarkan tubuhnya memperhatikan jalanan.
"Sip, terus ke mana lagi?" Mashi mengambil tangan Asahi dan menggenggamnya sambil fokus menyetir.
"Lurus aja."
Mereka pun akhirnya sampai. Mashi langsung memutari mobil, membuka pintu sebelah dan ingin menggendong Asahi.
"Nggak usah, Sahi bisa jalan sendiri." Asahi memundurkan tubuhnya, menolak tangan Mashi yang hendak meraih.
Mashi mengusak rambutnya ke belakang, hey, meskipun dirinya lebih pendek dari Asahi tapi ngangkat Asahi pake satu tangan aja dia bisa loh.
"Asahi? kalau gitu kita pulang aja."
"Mashi, aku nggak mau di gendong."
"Nggak nggak, biarin aku gendong kamu." Mashi memasukan kepalanya ke dalam, menarik tangan omega manis itu pelan, sambil menatapnya. Akhirnya Asahi pasrah saja saat sudah dalam gendongan omega imut itu.
"Kalau berat bilang ya Mashi." Asahi meletakkan dagunya di pundak Mashiho.
"Enteng banget malahan, makan yang banyak gih biar Ndut." Mashi memperbaiki posisi Asahi di gendongannya. Mereka memasuki lift.
"Lantai berapa Sa?"
"Tiga."
"Beneran gak ada Haruto 'kan jam segini?"
"Mungkin, kalau ada palingan dia cuma ngehukum Sahi."
"Heyy mana bisa gitu, kita pulang aja deh."
Asahi cemberut.
"Katanya mau nyamperin Kak Junkyu gimana sih."Setelah sampai saatnya mereka mencari unit Haruto. Asahi pernah tinggal bersama Haruto di apartemen ini, saat mereka kabur dari rumah. Hingga Haruto membeli apartemen yang lebih besar untuk mereka, yang Asahi dan Haruto tempati sebelum ia di bawa Jaehyuk. Asahi yakin sekali Haruto tidak mungkin menjualnya.
Setelah sampai di depan pintu unit. Mashi menurunkan Asahi di sebelahnya.
"Sa, tau kata sandinya nggak?" Mashi mencoba mengetuk pintu namun seperti tidak ada orang.
Asahi mencoba mengetikan beberapa angka, namun gagal. Dia tampak berpikir sambil mengingat-ingat, tak lama, ia mengetikkan beberapa angka lagi yang kemudian bisa terbuka.
"Yesss." Asahi melompat kegirangan. Membuat Mashi tertawa sambil menahan pinggang Asahi, takut jatuh. Gimana ya, Haruto gak akan terlalu mikir yang susah kalau buat password pasti yang ada kaitannya dengan Asahi. Seperti tanggal lahir misalnya.
"Ayo masuk."
Mereka pun masuk, Asahi melihat-lihat sekelilingnya, tidak banyak yang berubah namun agak sedikit berdebu. Membuka pintu kamar.
Junkyu menoleh ke arah pintu yang terbuka.
"Mmmmmmm." Matanya melotot saat melihat orang yang dikenalnya.
Mashi menutup mulutnya, dia langsung datang melepaskan semua alat yang membuat ruang gerak Junkyu terhambat.
"Mashiiiii." Junkyu langsung memeluk tubuh omega imut itu erat.
"Kyu, Lo bau sperma."
Junkyu mendengus, meregangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal dan memar.
Asahi diam saja memerhatikan, dia tidak separah itu waktu bersama Haruto. Mashi sadar dan menariknya agar mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abo Vers ASAHI HAREM 21++ BXB
Fanfiction⚠️ BXB🔞🔞 WARNING : HARSH WORDS, VIOLENCE, FRONTAL, SADIS, JUDGE HARASSMENT, HARDCORE, FULL SEKS SCENE⚠️ Di dunia Abo, terdapat tiga gender, ada Alpha dengan segala kekuasaannya, Beta di posisi netral, dan Omega pada kasta terendah. Bahkan, Omega h...