"Jaehyuk ambilin ini."
"Jaehyuk ambilin itu."
"Jee~ buatin spaghetti dong."
"Jae pengen lihat kamu gelantungan di pohon kayak monyet."
Jaehyuk tertawa, membawa kepala Asahi untuk dia cium puncak kepalanya.
"Sayang~ jangan di pohon ah aku gak bisa manjatnya." Dia berdiri." Di sini aja ya kayak gini nih u'u a'a u'u aak u a."
Jaehyuk menirukan gaya monyet, juga wajahnya yang di jelek-jelekan sambil kakinya meloncat pelan bergantian.
Asahi tertawa terbahak-bahak sambil mengusapi perutnya yang mulai terlihat buncit.
"Haha Jae jelekk bangettt!"
Bukannya berhenti, Jaehyuk malah semakin menjadi membuat Asahi sampai mengusap matanya yang berair karena banyak tertawa.
"Wahhh Jaehyuk bayinya nendang akuu.."
Jaehyuk dengan excited nya langsung menatap Sang Baby, meletakan tangan dan telinganya di sana.
"Widiiihh jagoan kita, princess nya Daddy udah pinter yahh. Kangen Daddy gak?""Kalau kangenn kita meet up di dalam sana.." ucap Jaehyuk tangan yang di perut turun ke selangkangan Asahi, membuat Asahi mencubit tangannya.
"Nggak mau, lagi gak mood hum!"
Jaehyuk cemberut.
"Papamu gak ngebolehin gimana nih, padahal Daddy kangen sama Aegi, masa gak boleh nyapa sebentar sih," katanya mengadu."Jaee ahhhh, gak mauu lagii gak mauu hiksss.."
Jaehyuk langsung menghentikan tangannya yang tadi kelayapan.
"Iya enggak Sa, enggak lebih kok cuma elus-elus doang hehe."Cup.
Cup.
"Makin unyu aja nih pipinya."
Perkataan Jaehyuk membuat bibir Asahi mengerucut dengan alisnya yang hampir menyatu.
Jaehyuk malah nyengir lebar.
"Itu pujian loh Sweety, makin cantik, mulus, body goals, makin sayang aku tuhh."Sambil mengunyel-unyel pipi tembam Asahi hingga bibirnya maju seperti bebek. Tangan Asahi mendorong wajah Jaehyuk agar menjauh darinya.
"Uduhhhh sunuuu," kata Asahi tidak jelas.
"Mau jalan sekitar rumah gak?" tanya Jaehyuk merapikan pakaian yang Asahi gunakan akibat ulahnya tadi.
Asahi mengangguk.
"Mau main bola!"Asahi akhir-akhir ini memang suka sekali bermain bola, jangan-jangan nanti yang akan lahir adalah seorang jagoan.
"Sini ku gendong." Jaehyuk hendak menggendong Asahi tapi omeganya malah menarik lengan Jaehyuk agar membantunya untuk berdiri.
"Sahi tambah berat, mau jalan sendiri aja," tolaknya berjalan pelan mendahului Jaehyuk.
Jaehyuk tanpa aba-aba langsung mengangkat Asahi ala bridal style.
"Berat apanya, ringan gini.""Issshh turuninnnnn."
"Iya-iya nanti kalau udah nyampe bawah yaa."
"Jeongwoo mana?" tanya Asahi celingak-celinguk. Jaehyuk sudah mengurangi maid yang berkerja di dalam rumahnya, palingan sisa 3 maid yang tertinggal untuk kenyamanannya juga sih.
"Main mungkin." Kaki Jaehyuk terus melangkah ke halaman belakang rumahnya. "Ngapain sih nanyain dia, mending mikirin aku aja."
Jaehyuk mulai mendudukkan Asahi ke kursi panjang yang ada di sana.
"Bentar, aku ambil bolanya."Jaehyuk langsung berlari ke arah gudang dekat sana. Kemudian mengambil dua bola sepak dan basket untuk main Asahi lalu kembali menghampiri kesayangannya yang saat ini terlihat sedang menggoyang-goyangkan kakinya itu bergantian. Diam-diam Jaehyuk tersenyum, semua yang Asahi lakukan terlihat menarik di matanya.
Mata Asahi membulat melihat Jaehyuk, dia segera berdiri tidak sabar ingin memegang benda bulat yang akhirnya Jaehyuk berikan.
"Seneng banget keknya."
Asahi mendorong Jaehyuk.
"Jaga gawangnya Je, Sahi mau nendang bola!"Seperti seorang profesional Jaehyuk menjaga gawang terlihat sangat serius namun tetap saja saat Asahi menendang, dia membiarkan Asahi mencetak gol membuat omeganya kesenangan.
Lalu beralih ke bola basket, Jaehyuk juga mengajarinya ilmu dasar. Asahi pun cepat tanggap namun selalu mengeluh karena tidak masuk-masuk ke ringnya.
"Udah ah capek."
"Sini aku gendong biar masuk." Jaehyuk berjongkok, berharap Asahi menduduki pundaknya.
"Isshh beratt Jaee~ jatuh nanti." Asahi cemberut sambil memegang perutnya.
Jaehyuk berdiri membawa bola itu agar Asahi memegangnya kemudian berdiri di belakang Asahi dan mengangkat tubuh omega itu bertopang pada sela ketiaknya.
"Lompat terus masukin sayaaangg!"
"Huwaaa Jaehyukkk Sahii bisaaa!!" Setelah Jaehyuk menurunkannya kembali Asahi langsung memeluknya sambil melompat kecil membuat Jaehyuk tertawa sambil mengecupi puncak kepala Asahi.
"Jangan lompat-lompat nanti Aegi nya kena gempa." Jaehyuk menyeka keringat di pelipis Asahi.
Membawa Asahi untuk duduk kembali lalu mengambil minum dan membuka penutupnya untuk di berikan kepada Asahi.
Asahi meminumnya perlahan dan itu tidak terlepas dari penglihatan Jaehyuk yang selalu menatapnya dalam.
Alphanya juga mengusap perut Asahi pelan yang terbalut pakaian.
"Asa mau ngapain lagi, bilang aja," kata Jaehyuk mengambil alih botol mineral untuk dia minum juga.
"Mau ciumm!"
Senyum Jaehyuk makin lebar, kemudian mengecup seluruh permukaan wajah Asahi membiarkan suara kecupan nyaringnya terdengar.
Asahi sendiri mengerutkan hidungnya karena merasa geli.
"Hehe Jae.."Jaehyuk menghentikan kegiatannya tadi, menggesekkan hidungnya di puncak hidung Asahi.
"Aku gak bakal pernah bosen ngasih tau kamu kalau aku mencintaimu Asahi, My wife."Asahi makin mepet ke sandaran kursi.
Rona di pipi Asahi menyebar hingga ke telinga dan belakang lehernya. Senyum tertahan muncul membuat Jaehyuk makin gemas melihat kesayangannya yang sedang menahan salting.
"Aku juga," cicit Asahi malu.
Jaehyuk pun memiringkan wajahnya agar bisa merasakan bibir merah Asahi yang semanis ceri.
Saling memejamkan mata.
Melumatnya perlahan sambil mengelusi pipi tembam omeganya yang lembut.
Jaehyuk mengakhirinya dengan ciuman di kening dan saling melemparkan senyum manisnya satu sama lain.
Lesung pipi Asahi terlihat sangat jelas dan dalam karena pipinya yang semakin berisi. Ah, Jaehyuk sudah tenggelam ke dalamnya. Itu sangat berbahaya.
***
Segini dulu baybayy
KAMU SEDANG MEMBACA
Abo Vers ASAHI HAREM 21++ BXB
Fanfiction⚠️ BXB🔞🔞 WARNING : HARSH WORDS, VIOLENCE, FRONTAL, SADIS, JUDGE HARASSMENT, HARDCORE, FULL SEKS SCENE⚠️ Di dunia Abo, terdapat tiga gender, ada Alpha dengan segala kekuasaannya, Beta di posisi netral, dan Omega pada kasta terendah. Bahkan, Omega h...