19😬

4.8K 115 7
                                    

Jeongwoo memukul setirnya sekeras mungkin saat kehilangan jejak mobil yang membawa Asahi pergi. Memutar arah dia akan kembali ke sekolah untuk minta bantuan pada Jaehyuk atau siapa pun yang bisa membantu, karena percuma saja ke kantor polisi untuk melapor, belum tentu juga bisa membantu.

"Haruto, jangan-jangan Haruto." Setelah sampai di sekolah ia dengan cepat mencari Haruto ke kelasnya.

"Haruto mana?" tanya Jeongwoo tidak sabaran pada teman sekelas mereka, dia juga melirik ke dalam kelas.

"Nggak sekolah hari ini."

Jeongwoo berlari ke arah lain sambil mengumpat. Setelah matanya menangkap seseorang yang beberapa waktu lalu membuatnya kesal, Jeongwoo langsung menghampirinya.

Bughhh

Tanpa aba-aba Jeongwoo langsung menonjok orang itu, tidak keras tapi cukuplah untuk membuat sudut bibirnya terluka.

"Lo apa-apaan sih Woo." Jaehyuk mendorong Jeongwoo menjauh, sambil memegangi pipinya.

"Tadi Asahi kesini nyamperin Lo, dan Lo malah ciuman sama dia." Jeongwoo menunjuk seseorang yang diam di samping Jaehyuk.

Jaehyuk menyerngitkan dahinya.
"Ciuman?"

Jeongwoo bingung menjelaskannya gimana.
"Jae Asahi hilang, dia di culik. Tadi tadi itu pas gue ngantri beli makanan, Asahi di mobil di bawa kabur, aduh gimana jelasinnya ya, bantuin pokoknya." Jeongwoo menjelaskannya dengan cepat.

"Di culik?" Saat sudah menangkap apa yang Jeongwoo maksud, Jaehyuk langsung berlari meninggalkan mereka, yang hanya di pikirannya hanya ada Asahi dan satu orang yang di curigainya. Haruto.

"Ck, nggak membantu keknya tuh orang." Jeongwoo menyusul Jaehyuk, tapi sebelumnya dia menatap sinis kepada seseorang yang dari tadi selalu bersama Jaehyuk.

Mashiho mengangkat ponselnya yang berdering.

"Gimana keadaan di sana?"

"Hadeh Lo bikin para pawangnya panik loh Ji." Mashi terkekeh dia lanjut berbicara di telepon sambil berjalan ke arah kelasnya. "Keknya Jeongwoo musuhin gue deh."

Terdengar suara tawa di sebrang sana.

Jaehyuk dan Jeongwoo sudah sampai di apartemen yang pernah ditempati Haruto dan Asahi. Mereka memencet bel beberapa kali tapi tidak ada tanda-tanda ada yang membukanya.

"HARUTO KELUAR LO," Jaehyuk teriak.

"HARUTO TAI BAB* ANJ*NG." Jeongwoo menggedor-gedor dengan kencang.

Pintu pun terbuka.
"Apasih ribut-ribut." Jaehyuk langsung menerobos masuk ke dalam, sedangkan Jeongwoo menahan Haruto.

"Mana Asahi," kata Jeongwoo membuat Haruto bingung.

"Lepas Njir." Haruto menepis tangan Jeongwoo yang menarik leher kaosnya.

"Mana gue tau kan di kalian."

Mereka terus adu bacot, sedangkan Jaehyuk memeriksa semua ruangan, tentu saja ruangan pertama yang diperiksanya adalah kamar tetapi tidak menemukan siapa pun dan saat hendak membuka ruangan terakhir, ruangan itu terkunci. Dia makin curiga.

"HARUTO."

"HARUTO JEONGWOO," teriak Jaehyuk.

Haruto datang di seret Jeongwoo.
"Gak usah teriak-teriak eelah."

"Buka pintu ini," tekan Jaehyuk.

"Ntar Lo terpesona sama ruangan itu."

Jaehyuk mengadahkan tangannya meminta.

Abo Vers ASAHI HAREM 21++ BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang