Jihoon datang dengan langkah tergesa-gesa takut kenapa-napa pada para Baby nya. Sudah tiga jam yang lalu, dan Jihoon baru membaca chatan dari Haruto. Melihat alamat yang dikirimkan Haruto, Jihoon tanpa ragu lagi menggedor pintu unit apartemen di depannya.
"HARUTO HARUTO!!"
Tak beberapa lama kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan wajah Yoshi yang langsung mengangkat tangan.
"Bukan gue, mereka di dalam Ji."Jihoon mendengus. Ia masuk dan langsung di suguhkan keadaan Mashi yang pingsan di karpet dengan alat yang masih menusuk lubangnya pelan, sedangkan Haruto dan Asahi tertidur berpelukkan di sofa dengan posisi Asahi berada di atasnya. Menutupi tubuh mereka dengan selimut.
Jihoon langsung menjauhkan benda itu dan mengecek lubang Mashi yang melebar, lecet bahkan berdarah.
Jihoon menarik selimut yang mereka berdua gunakan dan menutupi tubuh Mashi dengan itu membuat tidur mereka terganggu.
"Oh udah datang? Lama amat sih." Haruto menyerngit saat Jihoon menatapnya dengan datar. Tangan Haruto mengelus punggung Asahi yang melenguh dalam tidurnya. Dengan perlahan ia berdiri dengan Asahi dalam gendongannya masih saling menyatukan penisnya ke dalam lubang Asahi. Mereka tadi berakhir threesome lagi dengan Asahi.
Jihoon tiba-tiba mencekik leher Haruto sekuat tenaganya hingga cowok itu terduduk di sofa.
"Gue paling benci dengan kekerasan," desis Jihoon menatap wajah Haruto yang memerah karena napasnya terhambat. Haruto pasrah, merasakan paru-parunya terhimpit dan sesak dia memeluk tubuh Asahi makin erat. Yoshi menarik Jihoon agar segera melepaskan tangannya dari leher Haruto."Jiii nanti dia mati!! Lo tau 'kan konsekuensi kalau Lo ngebunuh Alpha."
Mengabaikan ucapan Yoshi, Jihoon mencengkram leher Haruto sampai wajahnya membiru.
"Lo yang lebih gak pantes buat siapa pun."Jihoon melepaskan cengkeramannya saat Haruto hampir kehilangan kesadaran. Badan Haruto melemas, terbatuk-batuk tenggorokannya sakit. Ia mengambil napas dengan rakus, mulutnya megap-megap dengan mata terbuka dan kening mengkerut.
"Nngh," lenguh Asahi merasa terganggu dan ingin membuka matanya karena pergerakan Haruto menganggunya. Jihoon mengambil alih tubuh Asahi dan menutup matanya agar tidak melihat kondisi Haruto sekarang.
"Yosh minum!" suara Serak Haruto mengalun masih memegangi lehernya. Yoshi ke belakang dengan segera mengambilkan minum.
Menyingkirkan tangan yang menutup matanya.
"Kak Jii?" panggil Asahi menyadari siapa yang sedang menggendongnya itu."Yes Baby Ssst." Jihoon menekan kepala Asahi ke dadanya. Dia bingung bagaimana cara membawa kedua omega ini.
Haruto tertawa dengan wajah tengilnya.
"Bang ayolah kita kenal nggak cuma satu atau dua tahun. Lagian dulu Lo lebih parah dari gue." Dia mencoba meraih kaki Asahi. "Lagian gue cuma ngehukum omega Lo yang berani nyusup ke apartemen gue." Yoshi datang dan minuman itu langsung di teguk Haruto."Dari pada bacot mending kalian bantu bawain mereka ke mobil gue. Asahi gue bawa ke rumah Jaehyuk, kalian nggak perlu ikut nanti malah tambah runyam," judesnya menyerahkan Asahi pada Yoshi.
Yoshi langsung memakaikan pakaian untuk Asahi yang masih cukup bersih.
"Diem Haruto Lo di sini aja, mending Lo urus Junkyu!" peringat Jihoon. Jihoon pun mengangkat tubuh Mashi ala bridal style.
"Biar gue aja." Mashi di baringkan di jok belakang, sedangkan Asahi di sebelahnya.
"Gue perlu ikut nggak nih?" tanya Yoshi setelah mengecup kening Asahi singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abo Vers ASAHI HAREM 21++ BXB
Fanfiction⚠️ BXB🔞🔞 WARNING : HARSH WORDS, VIOLENCE, FRONTAL, SADIS, JUDGE HARASSMENT, HARDCORE, FULL SEKS SCENE⚠️ Di dunia Abo, terdapat tiga gender, ada Alpha dengan segala kekuasaannya, Beta di posisi netral, dan Omega pada kasta terendah. Bahkan, Omega h...