"Jaehyuk.."
Merasa terpanggil Jaehyuk langsung mematikan ponselnya, dia tadi sedang memperhatikan Asahi di kamarnya lewat ponsel. Bahkan saat guru menerangkan pun Jaehyuk meletakan ponselnya di bawah buku agar selalu bisa memantau Asahi.
"Kenapa Won?"
"Jae tadi lo di suruh ke ruang seni cepetan sama Pak Hendry, disuruh ngerapiin perlengkapan buat kelas kita nanti."
"Oh gitu, Yaudah makasih udah ngasih tau." Jaehyuk tersenyum sekilas lalu berdiri ia termasuk murid teladan yang disukai guru, jadi wajar saja kalau sering di mintai tolong. Langkah Jaehyuk terhenti dia melihat Wonyoung yang masih mengikutinya, menatapnya penuh tanda tanya.
"Ah gue di suruh bantuin." Wonyoung tersenyum manis, merapikan penampilannya sendiri, dengan seragam sekolah yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.
"Biar gue sendiri aja." Jaehyuk kembali berjalan.
"Gue di kasih amanah, jadi harus bantuin." Wonyoung mengekori Jaehyuk.
Mereka sampai di ruang seni, Jaehyuk masuk diikuti dengan Wonyoung. Langsung saja Jaehyuk merapikan beberapa cat yang berserakan juga kanvas di sana.
Wonyoung hanya berdiri sambil sesekali mengambil kuas dan meletakan ke tempat semula.
BRAKKKK
Terkejut, pintu tiba-tiba tertutup.
Wonyoung langsung mepet memeluk lengan Jaehyuk karena refleks.
"Jaehyuk kok aroma feromon Lo beda?"
Risih, Jaehyuk perlahan melepaskan tangan gadis itu.
"Ada orang di luar?" teriak Jaehyuk berusaha membuka pintu, sedikit berjinjit karena jendelanya sangat tinggi.
"Jaehyuk? Nggak bisa di buka?" Wonyoung kembali mepet, bahkan dadanya ia tempelkan ke lengan Jaehyuk.
"Wonyoung tolong geser sedikit?" Jaehyuk meraba ponselnya di saku celana namun tidak ada. Ah, dia lupa membawanya.
"Sini ponsel, setidaknya bisa ngehubungin teman yang lain." Jaehyuk mengadahkan tangannya meminta.
Wonyoung menunjukan ponselnya.
"Batrainya habis Jaehyuk..." Dengan wajah memelas.Menghela napas lelah.
"Geser biar gue dobrak."Wonyoung bergeser dia sedang sibuk sendiri.
Baru saja Jaehyuk ingin bersiap-siap mendobrak, lehernya langsung di tarik.
Jaehyuk membolakan matanya kaget saat bibirnya bersentuhan dengan benda kenyal lain, dan di paksa untuk terbuka. Situasi yang tidak pernah ia sangka membuatnya ngebug.
Wonyoung meremas rambut Jaehyuk, lidahnya mendorong sesuatu masuk membuat Jaehyuk langsung sadar dan mendorongnya menjauh.
Jaehyuk terbatuk-batuk saat tidak sengaja menelan sesuatu.
"Wonyoung! Apa yang lo masukin?" Dia masih terbatuk-batuk memegang lehernya. Jaehyuk tidak punya kecurigaan apa pun sebelumnya karena interaksi mereka terkesan biasa saja. Tapi kenapa tiba-tiba.
Wonyoung tersenyum miring.
"Jaehyuk sorry."Wonyoung mendekat saat melihat obat yang di transfernya lewat mulut mulai bereaksi.
Jaehyuk terduduk matanya mengabur, tenaganya seperti terkuras habis. Dia memegangi dadanya yang berdetak sangat kencang.
Menarik napas.
Menghembuskannya.
"Itu o-obat apa?"
Wonyoung berjongkok, ia mengusap dada Jaehyuk lalu membuka satu persatu kancingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abo Vers ASAHI HAREM 21++ BXB
Fanfiction⚠️ BXB🔞🔞 WARNING : HARSH WORDS, VIOLENCE, FRONTAL, SADIS, JUDGE HARASSMENT, HARDCORE, FULL SEKS SCENE⚠️ Di dunia Abo, terdapat tiga gender, ada Alpha dengan segala kekuasaannya, Beta di posisi netral, dan Omega pada kasta terendah. Bahkan, Omega h...