00:10

23.2K 914 19
                                    

Zoya mengatupkan bibirnya kembali ketika melihat Zea yang sudah tertidur dalam dekapan Gevano. Awalnya ia mengira putri kecilnya itu masih bermain ketika ia menidurkan Zae, namun ternyata Zea sudah tertidur bersama Gevano di sofa.

Dengan gerakan begitu pelan, Zoya mencoba mengangkat tubuh kecil Zea agar tertidur di kamar. Namun, baru saja akan mengangkat Zea, bayi kecil itu langsung menangis hingga membuat Gevano membuka matanya kembali.

"Kamu kenapa ajak Zea tidur di sini? Gak baik tidur sambil duduk," ujar Zoya menegur Gevano yang tertidur dengan posisi duduk. Tak lupa ada Zea yang tertidur juga dalam dekapannya.

"Ketiduran," ucap Gevano kemudian mengusap punggung kecil Zea untuk di tenangkan.

"Pindah ke kamar, Sayang," ujar Zoya pada Zea.

Zea merengek, tangannya mencengkram kuat bahu Gevano tanda tidak mau ikut Zoya. Bayi itu malah semakin merapatkan tubuhnya ke dada Gevano.

"Biar aku yang bawa," ucap Gevano yang langsung di angguki oleh Zoya.

Zoya sedikit menggeser tubuh Zae agar Gevano bisa meletakkan Zea di kasur king sizenya. Bukannya melepas diri, Zea justru menangis keras dan terus mengeratkan pelukannya.

"Stts, don't worry, Baby. Daddy stay with you," bisik Gevano sembari terus menenangkan Zea yang berada dalam rengkuhannya.

"Sayang, ayo dong jangan bandel," Zoya mengulurkan tangannya pada sang putri.

"Hajima!" ucap Zea mendorong tangan Zoya dan kembali memeluk Gevano.

Gevano tertawa pelan. Ia tidak menyangka Zea akan selengket ini padanya sampai-sampai tidak mau ikut ibunya sendiri.

"Heh, kenapa bilang begitu sama Mommy?" Zoya menatap tak percaya pada putrinya.

"Daddy," sebut Zea tanpa menghiraukan Zoya yang kini berkacak pinggang, siap untuk mengomelinya.

"Biarkan, Zoya. Aku akan menidurkannya kembali," ucap Gevano mencoba untuk menidurkan Zea kembali.

Gevano tersenyum penuh kemenangan. Sepertinya sekarang tidak mudah untuk membawa Zoya pulang. Zea sudah dalam kuasanya, akan sangat mudah membuat Zoya kembali bersamanya dengan alasan Zea tidak mau jauh darinya.

Lusa Gevano akan menyiapkan kepulangan mereka agar Zelin cepat bisa segera di operasi. Ia sengaja tidak memberitahu Zelin bahwa dirinya sudah menemukan Zoya saat ini. Jika Zelin tau Zoya ditemukan namun tidak mau pulang, itu justru akan semakin memperburuk keadaan Zelin.

***

"Kamu yang buat aku dikeluarin dari perusahaan Tuan Kim?" tanya Zoya pada Gevano yang saat ini tengah memangku Zae.

"Kamu tidak perlu bekerja, sebentar lagi kita akan pulang," ucap Gevano santai kembali memberikan cemilan sehat pada Zae yang bersandar di dadanya sambil menatap layar televisi.

"Aku gak mau pulang!" ucap Zoya tetap menolak ajakan laki-laki itu untuk pulang.

Gevano meletakkan Zae di samping Zea, kemudian menarik tangan Zoya agar menjauh dari anak-anak perempuan itu.

"Kenapa kamu begitu egois, Zoya? Apa kamu lupa bahwa kamulah penyebab Zelin menderita?" ucap Gevano mengingatkan perempuan itu.

"Kalau bukan demi nyawa kamu, mungkin aku dan Zelin sudah hidup bahagia saat ini bersama buah hati kami," imbuhnya.

Zoya memalingkan wajahnya karena tidak ingin dianggap cengeng. "Aku gak pernah minta Kakak lakuin ini demi aku!" ucap Zoya. Padahal bukan itu yang ingin ia ucapkan.

Married to My Sister's Ex-boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang