» «
"Kalau emang Zoya mau kerja, biar aku yang jagain anak-anak," Zelin memberikan saran ketika mendengar perdebatan kecil antara Zoya dan Gevano.
"Bukannya sekretaris kamu itu suka godain kamu, kan? Turunin aja jabatannya atau pecat sekalian, biar Zoya yang jadi sekretaris kamu, gimana?" tanya Zelin pada Gevano.
Lelaki itu menghela napas kemudian mengangguk singkat. "Oke, kamu bisa jadi sekretaris aku. Tapi, cuman untuk satu bulan, setelah itu kamu harus fokus mengurus anak-anak," ucap Gevano pada Zoya.
Baru saja Zoya ingin bersuara, Zelin sudah dulu menggelengkan kepalanya ketika tau sang adik ingin membantah.
"Gak boleh ngelawan suami, dosa," ucap Zelin menasihati adiknya.
Zoya nyengir kemudian memeluk Zelin. "Iya, Kakakku yang paling cantik se-alam semesta! Aku gak bakalan ngelawan, kok!" ucap Zoya sedikit menggoda sang kakak.
Zelin menepuk-nepuk kepala Zoya dan tersenyum menikmati momen yang indah menurutnya meski hanya sebatas pelukan sederhana. Bagi Zelin, hal-hal kecil seperti ini sudah sangat membuatnya bahagia, terlebih jika melihat senyum indah di bibir adiknya.
"Baiklah, Nona Zoya, ingin bekerja atau berpelukan seharian?" Gevano menyindir perempuan yang semula merengek ingin bekerja itu dan sekarang malah asyik berpelukan.
Zoya mengurai pelukannya dan mengecup pipi kiri Zelin. "Aku berangkat kerja dulu, Eyin!" ucapnya berpamitan.
Eyin adalah panggilan kecil Zelin dari Zoya.
"Hmm, hati-hati dan selamat bekerja, Zozo! Dan, yeah, jangan menggoda bosmu. Bosmu sudah memiliki istri dan anak, jadi hati-hati," ucap Zelin dengan kedipan matanya, menggoda Gevano. Tak lupa gaya bahasanya yang baku mengundang tawa dari Zoya.
"Kakak juga hati-hati di rumah, anak-anakku pasti bakalan ngerepotin Kakak selama di rumah," ucap Zoya sedikit tidak enak hati.
Zelin tertawa kecil, kemudian melirik anak-anak Zoya yang kini sedang menikmati tontonan kartun mereka di kamar Zoya dan Gevano.
"Zae, Zea, ayo pamitan sama Mommy dan Daddy, mereka mau kerja." Zelin memberi isyarat pada bayi-bayi lucu itu untuk mendekati mereka.
Zea melompat dari kasur tinggi tersebut dan berlari di susul oleh Zae. Gadis kecil itu nampak ingin menangis ketika baru sadar orang tuanya telah berpakaian rapi dan siap pergi.
"Daddy no!" Zea mengulurkan tangannya ingin di gendong oleh Gevano. Ia tidak rela jika harus berpisah dengan ayahnya.
"Daddy kerja dulu, Sayang. Daddy janji akan pulang cepat, hmm?" Gevano membujuk putri kecilnya yang malah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to My Sister's Ex-boyfriend [END]
RomanceDemi membalaskan dendamnya pada sang mantan yang meninggalkannya demi pria lain, Gevano pun berniat membalas hal tersebut dengan cara menikahi adik dari sang mantan. Gevano tentu tidak akan memperlakukan Zoya-istrinya seperti seorang ratu. Akan ia...