00:21

17.6K 838 45
                                    

Baca sampe abis, ya! PENTING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baca sampe abis, ya! PENTING!

- 00:21 -

Samantha menatap dua balita yang salah satunya berada di gendongan Gevano itu. "Kamu menikahi janda beranak dua?"

"Mereka anak-anakku," jawab Gevano cepat. Tatapannya seketika berubah tajam mendengar penuturan Samantha.

Zoya sudah menundukkan kepalanya sejak tadi karena merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Samantha. Tidak salah sebenarnya, tapi tidak benar bila Samantha menyebutnya begitu karena sejatinya anak-anaknya adalah anak kandung Gevano juga.

"Jadi, kalian main api di belakang Zelin?" tanya Damaress.

"Bisa dibicarakan nanti? Apa yang membuat kalian kemari? Apa semuanya baik-baik saja?" Gevano mengalihkan pembicaraan karena dia juga mulai tidak nyaman.

"Semuanya baik, tapi sepertinya kamu yang tidak baik-baik saja," ucap Samantha.

"Maksudnya?" tanya Gevano tidak mengerti.

"Lupakan. Kami kemari hanya ingin mengunjungi kamu sekaligus memantau perkembangan perusahaan secara langsung," ucap Damaress.

"Kamu tidak bekerja?" tanya Samantha bingung kenapa Gevano ada di rumah padahal seharusnya dia bekerja saat ini.

"Kondisi istriku baru membaik setelah beberapa hari sakit, jadi aku menjaganya," ucap Gevano membuat Samantha menghela napas.

"Ada belasan pelayan di rumah ini, tapi perusahaan butuh kamu. Kalau kamu terus seperti ini, lebih baik Daniel yang menggantikan posisi kamu," ucap Samantha.

Daniel adalah putra tunggal Damaress dan Samantha. Saat ini, Daniel masih berusia delapan belas tahun dan masih melanjutkan pendidikannya di universitas.

Tangan Gevano terkepal erat, namun ketika Zea menyandarkan kepala di dadanya membuat emosi Gevano sirna. Lelaki itu hanya menanggapinya dengan senyum tipis sebelum mengajak bibi dan pamannya itu untuk duduk.

"Zoya, buatkan saya minuman," titah Samantha ketika mereka baru saja duduk di ruang keluarga.

Zoya baru akan beranjak untuk membuatkan apa yang Samantha perintahkan, namun urung ketika Gevano menarik tangannya.

"Ada belasan pelayan di sini, tugas mereka yang melayani, bukan istriku," ucap Gevano tegas.

Zoya ingin protes karena merasa Gevano berlebihan, namun perempuan itu hanya menuruti sang suami dengan memberikan senyum canggung pada Samantha. Selang tiga puluh detik, Lily datang bersama empat pelayan lainnya membawakan hidangan untuk Samantha dan Damaress.

Married to My Sister's Ex-boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang