00:13

20.5K 876 28
                                    

"Tuan Muda Levandro! Tuan Muda Levandro!"

Suara ribut itu menyita perhatian Gevano yang tengah bersantai di tepi kolam renangnya. Lelaki itu menoleh ke belakang menatap seorang pria berjas rapi datang menghampirinya.

"Tuan Muda, kondisi Nona Zelin memburuk, Nona Zelin tidak sadarkan diri," ucap Roger pada sang tuan.

Gevano bangkit dari duduknya dan bergegas menemui sang kekasih. Beruntung Zelin saat ini bukan di kamarnya melainkan di ruang tamu bersama Zoya jadi tidak perlu mengulur waktu untuk segera membawanya ke rumah sakit.

"Siapkan mobil, Lily cepat ambil keperluan Zelin!" titah Gevano kemudian menggendong Zelin yang semula dipeluk oleh Zoya.

"Biar aku yang bawa, Ibu tolong jaga Zea sama Zae," ucap Zoya setelah Lily kembali membawa keperluan Zelin yang mungkin diperlukan.

Tanpa menunggu persetujuan Lily, Zoya segera berlari menyusul Gevano dan Zelin yang sekarang sudah masuk ke dalam mobil. Zoya segera duduk di sisi Gevano walaupun lelaki itu tidak menyadarinya karena terlalu sibuk memperhatikan Zelin yang sudah tidak sadarkan diri itu.

"Sayang, aku mohon bangunlah. Jangan buat aku panik," ucap Gevano begitu kecil.

"Cepat sedikit, Bob!" ucap Gevano pada sopirnya yang langsung menjalankan kendaraannya di atas rata-rata.

Bob itu mantan pembalap handal, jadi Gevano tidak ragu lagi akan kemampuannya dalam mengendarai kendaraan. Namun sayang, Gevano sepertinya memang tidak menyadari bahwa di mobil ini ada yang takut akan laju kendaraan yang melesat begitu cepat. Kini Zoya sudah menarik baju Gevano untuk menyalurkan rasa takutnya.

"Lily-hey, kenapa kamu di sini?" tanya Gevano terkejut melihat sosok Zoya.

"A-aku khawatir sama Kakak, jadi aku ikut," balas Zoya dengan mata terpejam.

"Lalu anak-anak? Kamu tinggalkan mereka begitu saja?" tanya Gevano terdengar kesal.

"Aku udah nitip mereka sama bu Lily, lagipula mereka udah tidur. Aku gak tenang kalau nunggu kabar dari kamu soal Kakak," ucap Zoya memberanikan diri membuka matanya.

***

"Kondisi Nona Zelin benar-benar memburuk, Tuan. Kita harus secepatnya mengambil tindakan operasi. Jika tidak, kami tidak bisa lagi berbuat banyak," ucap Royenzo pada Gevano.

"Lakukan sekarang," ucap Gevano sambil memandang Zelin yang belum sadarkan diri.

"Kalau Tuan sudah yakin, kami akan menyiapkan formulir persetujuannya segera agar Nona Zelin bisa segera kami tindak lanjuti," ucap Royenzo kemudian pamit pergi dengan sopan.

Gevano memasuki ruang rawat Zelin yang kini sudah ada Zoya menggenggam tangannya.

"Jangan mengulur waktu lagi, Sayang. Kita harus melakukan operasi itu segera," ucap Gevano yang duduk berseberangan dengan Zoya, tak lupa ia genggam tangan Zelin yang satunya.

"Persyaratannya masih sama. Kamu nikahin Zoya, aku mau operasi," ucap Zelin begitu kecil.

"Sayang ..." Gevano menatap Zelin dengan lemah. "... aku tidak bisa,"

"Dan aku juga gak bisa," ucap Zelin memalingkan wajahnya dari Gevano.

"Atau gini aja, tinggalin aku dan pergi sama perempuan lain-"

"Baik, aku akan menikahi Zoya besok! Tapi lakukan operasi malam ini!" ucap Gevano cepat.

Lebih baik Gevano menikahi Zoya daripada harus hidup terpisah dengan Zelin. Lagipula, nanti ia bisa kembali menjalin hubungan dengan Zelin, kan? Gevano akan mengancam atau melakukan apapun kepada Zoya agar perempuan itu tidak perlu melakukan drama apapun ketika ia kembali mendekati Zelin.

Married to My Sister's Ex-boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang