Zae & Zea
Cara ngeja nama Zae : Ze (*e kayak baca cafe)
00:11
Zoya mengalah, lagi. Kali ini demi Zea karena gadis kecil itu benar-benar tidak ingin lepas dari Gevano. Bahkan ketika mereka sudah berada di pesawat pun, anak itu tidak juga menjauhkan tubuhnya dari Gevano, malah semakin lengket.
"Zea ayo sini minum susu dulu," ujar Zoya mengulurkan tangannya ke arah sang putri.
Zea melirik sekilas kemudian semakin masuk ke dalam dekapan Gevano. "No, Mommy!" ucap Zea.
"Berikan padaku," pinta Gevano dengan senyum yang sangat menyebalkan di mata Zoya.
Dengan gerakan kasar, Zoya memberikan botol susu Zea agar sang putri segera meminum susunya dan berharap gadis itu bisa tertidur.
"Buat Zea! Bukan buat kamu!" Zoya mengomel usai melihat Gevano menyicipi susu dalam botol susunya Zea.
"Ini ASI?" tanya Gevano dengan santai kemudian memberikan botol susu itu pada Zea yang siap menyesap isinya.
"Iya! Itu buat Zea jangan diminum!" ucap Zoya ketus.
"Enak juga," ucap Gevano dengan suara sangat kecil hingga Zoya tidak dapat mendengarnya.
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Gevano dan Zoya tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York. Udara buruk menyebabkan Gevano dan Zoya serta anak-anaknya memutuskan menginap di hotel karena tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan sampai ke mansion Gevano.
Keduanya menginap di hotel yang tentu saja sudah mendapatkan rating terbaik karena Gevano tidak suka menginap di tempat yang kualitasnya tidak main-main. Selain itu, ia juga ingin memberikan kenyamanan untuk Zoya dan Si Kembar karena ini pertama kalinya mereka singgah di negara kelahirannya.
"Sweetie?" Gevano menghampiri kasurnya yang ada Zea dan Zae di sana. Keduanya sedang duduk menikmati tontonan seru di iPadnya.
"Yes, Daddy!" Zea tertawa girang kemudian merentangkan tangannya yang langsung di sambut baik oleh lelaki itu.
"Zae mau di gendong?" tanya Gevano menawarkan lengannya yang kanan pada Zae.
Zae menggeleng pelan, anak laki-laki itu melirik pintu kamar mandi ketika melihat ibunya baru saja keluar dari sana. Gevano ikut menoleh ke belakang dan tersenyum pada Zoya yang menatap tajam padanya.
"Apa?!" tanya Zoya tak santai.
Zoya masih kesal karena Gevano hanya memesan satu kamar. Memang kamar yang Gevano pesan memiliki dua kasur terpisah, tapi tetap saja Zoya tidak suka berada di satu ruangan yang sama dengan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to My Sister's Ex-boyfriend [END]
Lãng mạnDemi membalaskan dendamnya pada sang mantan yang meninggalkannya demi pria lain, Gevano pun berniat membalas hal tersebut dengan cara menikahi adik dari sang mantan. Gevano tentu tidak akan memperlakukan Zoya-istrinya seperti seorang ratu. Akan ia...