00:17

24.9K 793 25
                                    

Air mata Zoya luruh, terlebih ketika Nicholas berhasil mencium bibirnya. Zoya tidak bisa melawan, kedua tangannya di tahan oleh satu tangan kekar Nicholas, sedangkan kedua kakinya di himpit oleh kaki panjang lelaki itu. Tangan Nicholas mulai turun, dan hampir menyentuh dada Zoya.

Kak Gevan ...

Zoya memanggil nama Gevano dalam hatinya. Perempuan itu merasa benar-benar hancur ketika dua kancing teratasnya berhasil Nicholas lepaskan.

Brak!

"BEDEBAH!" Gevano berteriak lantang, menatap Nicholas seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya.

Nicholas terkejut, spontan menjauhkan dirinya dari Zoya yang tubuhnya langsung luruh ke lantai dan menangis dengan keras.

Gevano mendekat, lalu tanpa aba-aba memukul wajah Nicholas hingga hidung lelaki itu mengeluarkan darah. Tak hanya itu, Gevano bahkan menendang aset berharga Nicholas yang langsung membuat Nicholas terduduk di lantai.

Tatapan nyalang Gevano menyiratkan emosi yang begitu dalam, namun dia lebih memilih untuk menghampiri Zoya ketimbang meladeni kaparat sialan seperti Nicholas.

"Kak Gevan ...." Zoya langsung memeluk Gevano dan menangis keras di dada sang suami.

Tangan Gevano terkepal erat, jarinya mengusap kasar bibir Zoya untuk menghilangkan jejak bibir Nicholas. Dadanya bergemuruh hebat ketika bayangan Nicholas menyentuh miliknya kembali terekam jelas dalam ingatan.

Tanpa berkata apapun, Gevano segera membenarkan pakaian Zoya dan menggendong perempuan itu. Sedangkan Nicholas, lelaki itu bernapas lega karena setidaknya Gevano sudah pergi membawa Zoya tanpa memberi pukulan atau serangan lainnya.

Nicholas tidak tau saja apa yang sudah Gevano rencanakan untuknya.

***

Gevano membawa Zoya ke kamar yang terletak di ruangannya. Lelaki itu sudah meminta asistennya untuk membelikan pakaian baru karena Gevano tidak ingin melihat pakaian yang Zoya kenakan sekarang. Ada orang lain yang telah menyentuh pakaian itu, dan Gevano tidak mungkin membiarkan istrinya terus memakai benda itu.

"Stts, jangan menangis lagi ... tolong," pinta Gevano yang saat ini sudah melepas satu demi satu kancing kemaja Zoya.

"Dia jahat banget, Kak ... aku takut," adu Zoya terus menangis.

Setelah tubuh Zoya hanya berbalut pakaian dalam, Gevano segera menutupi tubuh perempuan itu dengan selimut dan memeluknya begitu erat. Soal Nicholas, ia sudah mengerahkan Jack untuk segera menahan lelaki bajingan yang sudah melecehkan istrinya itu.

"Kenapa pergi tanpa mengatakan sesuatu padaku tadi?" tanya Gevano mencoba merendahkan suaranya.

Sebenarnya Gevano juga marah kepada Zoya, karena perempuan itu pergi begitu saja ketika meeting selesai tanpa mengatakan apapun padanya. Beruntung ada salah satu karyawan yang mengaku melihat Zoya berjalan ke arah toilet, jika saja Gevano terlambat datang mungkin sudah terjadi sesuatu yang lebih gila lagi.

"Aku kebelet, udah gak tahan makanya gak bilang ke kamu. Tapi aku gak tau kalau bakalan kayak gini," ujar Zoya begitu lirih.

"Dia cuman mendapatkan ini, kan?" tanya Gevano mengusap bibir Zoya menggunakan ibu jarinya.

Melihat Zoya mengangguk lemah, segera Gevano cium bibir istrinya untuk menghilangkan jejak bibir Nicholas yang telah menyentuh miliknya. Lihat saja, akan Gevano buat kematian Nicholas begitu menyakitkan sampai lelaki itu sendiri yang meminta kematiannya.

Married to My Sister's Ex-boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang