Apa jajanan favorite kalian?
SELAMAT MEMBACA
Zena mengendarai mobilnya menuju salah satu kawasan padat penduduk di kotanya. Disanalah sebagian keluarganya tinggal, ia juga pernah tinggal disana sebentar sebelum memutuskan untuk nge-kos.
Wanita itu memarkirkan mobilnya di depan rumah berpagar hitam. Ia menenteng dua box kue untuk diberikan kepada penghuni rumah tersebut.
"ZENA?!" pekik adik sepupunya terkejut.
Zena tersenyum ramah. "Hai!" balasnya.
"Ayo masuk!" wanita itu membawa Zena memasuki rumahnya dan ia pun memberitahu seluruh penghuni rumah akan kedatangannya.
"Zena! Kenapa gak bilang-bilang kalau kamu mau kesini!" Disya, sepupu Zena yang usianya hanya berjarak sebulan darinya. Wanita itu memeluk tubuh ramping Zena melepas kerinduannya.
Sudah enam bulan Zena tak bertemu dengan wanita itu. Semenjak ia nge-kos, Zena jarang mengunjungi rumah tersebut. Apalagi ketika ia menjalin hubungan dnegan Angkasa, mengirimi pesan pun hanya sesekali.
"Biar surprise gitu" sahut Zena yang dubalas cibiran oleh wanita itu.
"Oh yah, ini untuk kalian" Zena memberikan dua kotak kue tersebut kepada adik sepupunya tadi. Wanita itu menerimanya dengan senang hati bahkan menghidangkan pula untuk Zena.
"Kamu naik apa kesini?" tanya Disya.
"Naik mobil," jawab Zena.
"Gocar?" Zena menggeleng. "Lalu mobil siapa?"
"Mobil..." Zena menyadari sedang diperhatikan oleh para sepupunya. Ah ia belum memberitahu Disya tentang hubungannya dengan Angkasa. Bahkan keluarganya belum ada yang tau, hanya Ifah seorang yang mengetahuinya.
"teman, aku meminjam mobil teman" jawabnya, sambil mengedipkan mata kepada Disya.
Disya memandang curiga tetapi ia tidak bertanya lebih lanjut, ia menunggu Zena yang bercerita sendiri.
"Ke kamar kamu yuk Sya, aku mau rebahan capek tadi macet" kata Zena.
"Yuk," Disya pun mengantar Zena menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Kamar tersebut masih sama seperti terakhir kali ia kesana. Hanya beberapa pakaian yang terlihat berserakan di lantainya.
Zena duduk di karpet kamar Disya, dan tak lama adik sepupunya memberikan mereka es teh beserta cemilan ringan untuk menemani cerita mereka.
"Sya,"
"Mm?" Disya mengumpuli bajunya yang berserakan.
"Duduk dulu, aku mau cerita" kata Zena yang langsung membuat Disya berhenti. Ia pun duduk di hadapan Zena menatap wanita itu penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Angkasa [21+]
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap hari pukul tengah malam] 21+ "Zenata," panggilan Angkasa membuat wanita cantik itu tersadar. "Iya, Om?" Zena mendongak menatapnya. "Bolehkan aku mendekatimu?" Zena tidak menjawab. Ia merasa takut sekaligu...