SELAMAT MEMBACA
Di hari Minggu pagi, Zena dibopong paksa oleh Angkasa dan kedua anaknya untuk pergi ke kediaman mereka. Dengan tujuan berenang bersama.
Awalnya Zena menolak, beralasan tidak memiliki baju renang. Namun Angkasa tidak menerima alasan apapun, ia membawa Zena membeli baju berenang sehingga wanita itu tidak memiliki alasan untuk menolak.
Jadi, disinilah Zena. Di depan kolam renang rumah Angkasa memperhatikan ayah dan anak itu sedang melakukan pemanasan sebelum berenang.
"Sayang, kamu juga pemanasan nanti otot kamu keram" ucap Angkasa.
Dengan gerakan malas, Zena berdiri dari kursi santai dan mengikuti mereka melakukan pemanasan.
"Kalian mau berenang?" Suara dibelakang Zena membuatnya membeku. Itu suara Dian, dan Zena merasa takut akan kehadiran wanita paruh baya itu.
Zena beringsuk mendekati Angkasa dan berdiri di samping pria itu.
"Iya, Oma" jawab Milo dan Marsha bersamaan.
"Ada kamu juga?" Dian menunjuk Zena.
Wanita itu mengangguk pelan. Dan memegang erat tangan Angkasa.
"Oma ngapain kesini? Mau berenang juga?" Tanya Milo.
"Tidak. Oma hanya ingin mengantarkan ayam goreng untuk kalian, Oma taruh di dapur yah"
Rumah Angkasa dan ibunya berjarak tak jauh. Mereka masih berada dalam satu perumahan, namun berbeda blok. Sehingga wanita paruh baya itu sering mengunjungi mereka walau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Oke, Oma!" balas Marsha cepat.
"Lanjutkan pemanasan kalian" Dian melambaikan tangan mempersilahkan mereka.
"Dan Zena," Zena menoleh menatapnya. "Bisa kita berbicara berdua?" Wanita itu tampak ragu, genggaman tangannya pada Angkasa semakin mengerat.
Namun Angkasa tersenyum menenangkan, sehingga wanita itu pun berjalan mengikuti ibu kekasihnya.
Zena berdiri tegang berhadapan dengan Dian. Ia menunduk bersiap menerima hinaan atau bahkan tamparan dari ibu Angkasa.
"Aku jadi bingung mau berbicara sama kamu gimana. Biasanya aku sering marah-marah yah setiap ketemu kamu. Maaf yah"
Zena mengangkat wajahnya terkejut. Tidak menyangka wanita paruh baya itu akan meminta maaf kepadanya.
"Tidak apa-apa, bu"
Dian tersenyum kecil. "Sepertinya anak-anak senang kamu ada disini" Zena membulatkan mata, sekali lagi dibuat terkejut. "Aku sudah merestui kalian, tenang saja"
"Ya?"
Wanita paruh baya tertawa kecil. "Ya. Aku sudah merestui kalian. Terima kasih yah Zena sudah mau kembali bersama Angkasa dan menerima anak-anak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Angkasa [21+]
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap hari pukul tengah malam] 21+ "Zenata," panggilan Angkasa membuat wanita cantik itu tersadar. "Iya, Om?" Zena mendongak menatapnya. "Bolehkan aku mendekatimu?" Zena tidak menjawab. Ia merasa takut sekaligu...