19 | Keluar Dari Rumah

1.9K 50 1
                                    

Vote dan Komentar yah! Zena & Om Angkasa menunggu kehadiran kalian :')

Vote dan Komentar yah! Zena & Om Angkasa menunggu kehadiran kalian :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA

Zena mengeluarkan koper berukuran besar yang tersimpan rapi di dalam gudang. Ia lalu memasukkan barang-barang miliknya ke dalam koper tersebut. Barang yang ia miliki sebelum bersama Angkasa.

Ia akan meninggalkan semua pemberian pria itu di rumah ini, bersama hatinya yang telah direbut oleh pria dewasa itu.

Tak disangka barang yang Zena miliki tak begitu banyak. Hanya pakaian dan ponsel serta laptop lamanya.

Setelah beberes, wanita itu mengetikkan pesan terakhir untuk Angkasa dan menjadwalkannya untuk dikirim keesokan hari. Ia akan meninggalkan ponsel itu sehingga ia membuat pesan terjadwal.

Sebelah tangan Zena mendorong kopernya dan sebelahnya lagi mengangkat kandang Nina beserta kucing tersebut. Ketika ia hendak mengunci pintu rumah, ia memperhatikan isi rumah tersebut untuk terakhir kalinya.

"Selamat tinggal, semoga perasaanku juga tinggal bersama kalian"

Zena pun mengunci pintu rumah tersebut. Dan dibantu oleh supir taksi online, ia memasukkan kopernya dan juga si Nina.

Tujuan pertama Zena adalah rumah Angkasa. Ia ingin mengembalikan kunci rumah kontrakannya, namun ia tidak ingin bertemu dengan pria itu. Sehingga ia memutuskan untuk pergi ketika siang hari dimana tak ada orang di rumah selain petugas yang bekerja.

Zena turun dari mobil, memencet bell dan menunggu hingga pagar tinggi rumah tersebut terbuka.

Tak lama satpam rumah tersebut keluar dan menghampirinya sambil tersenyum.

"Bu Zena? Mau bertemu bapak yah?" kata satpam tersebut.

"Tidak Pak. Aku hanya mau menitipkan ini," Zena memberikan kunci rumahnya kepada satpam itu. "Tolong berikan kepada Om Angkasa yah"

"Ah iya Bu"

"Terima kasih Pak, permisi"

Zena pun dengan cepat memasuki mobil yang menunggunya. Ia menghembuskan napas berat disaat ia telah keluar dari perumahan elite tersebut.

Wanita itu lalu menyalakan ponsel lamanya, dan mencari kontak seseorang. Setelah beberapa kali mencoba menelponnya, orang tersebut akhirnya mengangkat!

"Halo?"

"Ifah kamu dimana?" kata Zena cepat.

"Zena?" Ifah mengecek nomor sang penelpon. Ia pun menyadari jika itu nomor telepon lama Zena.

"Di Kos, kenapa Ze?"

"Aku mau minta tolong. Boleh?"

"Boleh, tentu saja. Mau minta tolong apa?"

"Aku kesana yah..."

"Iya"

Setelah perjalanan panjang karena terjebak macet. Akhirnya Zena sampai di depan rumah berlantai empat tersebut.

Om Angkasa [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang