SELAMAT MEMBACA
Zena :
Om...Zena hanya mau bilang kalau aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan kita. Maaf karena aku memberitahu Om lewat pesan. Aku sengaja tidak ingin bertemu, aku tidak mau semuanya menjadi lebih riwet. Terima kasih atas kebaikan Om Angkasa selama ini, Zena harap Om tidak mencari Zena lagi.
Angkasa tidak mempercayai apa yang ia lihat saat ini. Pesan itu... Apa maksud Zena?!
Pria itu terburu-buru meninggalkan kantornya menuju mobilnya. Ia melajukan mobil besar itu dengan kecepatan cepat menuju kediaman Zena.
Disana, mobil pemberiannya terparkir indah di garasi rumah tersebut. Angkasa membuka pagar rumah Zena dan melangkah lebar menuju pintunya.
Angkasa mengetuk keras pintu rumah tersebut, tetapi tak ada sahutan dari wanita yang ia cari.
"ZENA!"
"ZENA BUKA PINTUNYA!"
"ZENA!"
Buk buk buk
"ZENA! BUKA PINTUNYA"
Angkasa terus mengetuk pintu rumah tersebut hingga punggung tangannya memerah dan sedikit mengeluarkan darah.
"Apa dia benar-benar pergi?" gumam Angkasa diikuti dengan luruhnya tubuh besarnya di atas kursi rotan tersebut.
Angkasa pengusap wajahnya kasar. Kenapa wanita itu sering meninggalkannya tanpa memberitahunya lebih dulu. Ia memang mengirimkan pesan, tetapi setelah ia pergi.
Pria itu pun berjalan cepat memasuki mobilnya menuju pos satpam yang berada di depan kompleks tersebut. Terakhir kali satpam itu melihat Zena pergi, mungkin saja kali ini ia juga melihatnya.
"Mba Zena? Saya tidak melihatnya Pak" bukan jawaban itu yang ingin Angkasa dengar.
"Terima kasih Pak" balas Angkasa dan kembali ke dalam mobilnya.
Kemana lagi ia harus mencari Zena?
Ifah!
Sebuah nama terlintas di pikiran Angkasa. Ia segera menjalankan mobilnya menuju mantan rumah kos Zena, mungkin saja wanita itu pergi menemui Ifah. Akan lebih bagus jika ia juga tinggal disana.
Kedatangan Angkasa bertepatan dengan Ifah yang baru pulang bekerja. Ia membuka pagar kos tersebut untuk bisa dilalui motornya. Namun pria itu langsung menghadang motor wanita tersebut.
"Om Angkasa!" pekik Ifah tertahan.
"Maaf membuatmu terkejut. Saya hanya mau menanyakan keberadaan Zena. Apa kamu tau dia dimana? Apa dia menghubungi mu atau menemuimu?" tanya Angkasa bertubi-tubi.
Ifah menggeleng cepat. "Zena memang kesini Om kemarin, dia menginap semalam. Tapi sekarang dia sudah pergi aku tidak tau dia pergi kemana" jawabnya setengah berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Angkasa [21+]
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap hari pukul tengah malam] 21+ "Zenata," panggilan Angkasa membuat wanita cantik itu tersadar. "Iya, Om?" Zena mendongak menatapnya. "Bolehkan aku mendekatimu?" Zena tidak menjawab. Ia merasa takut sekaligu...