Apa tugas MOS kalian yang paling berkesan?
SELAMAT MEMBACA
"SAYANG!" Angkasa membuka pintu rumah Zena dan langsung menghampiri wanita yang tengah berbaring santai itu.
Zena segera bangkit menghadapi Angkasa. "Ke rumah yuk?" kening wanita itu terangkat bingung. "Bantu Marsha menyiapkan tugas sekolahnya" lanjut pria itu.
"Tumben Marsha minta dibantu Om?"
"Iya sayang, tugasnya itu loh membingungkan. Masa dia disuruh cari susu tiga hewan. Aku tidak mengerti maksudnya apa"
Zena tertawa kecil. "Marsha lagi MOS yah Om?" tebak Zena.
"Iya. Besok dia mulai bersekolah makanya tugas diberikan sangat banyak. Kamu bisa bantu dia kan?" pinta Angkasa dengan sangat memohon. Ia sudah stres menghadapi rengekan Marsha yang tidak mengerti akan tugasnya. Ia tidak tau harus meminta tolong kepada siapa lagi.
Zena pun mengangguk. "Aku berganti baju dulu Om," wanita itu pun berjalan memasuki kamarnya diikuti oleh Angkasa.
"Dia pusing, aku ikutan pusing!" keluh Angkasa. Ia berdiri di depan pintu kamar Zena mendesaknya untuk cepat-cepat bersiap-siap.
"Memang gitu Om kalau masa orientasi, kakak kelas suka aneh-aneh kasih tugasnya" sahut Zena.
"Makanya aku butuh bantuan kamu sayang. Aku sudah stres membantu Milo mengerjakan tugas, Marsha malah menambahnya dengan tugas anehnya"
Zena tersenyum prihatin sambil mengelus lembut lengan berotot Angkasa. "Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Om" ucap wanita itu.
Angkasa membingkai wajah Zena. Ia menurunkan wajahnya dan memberikan kecupan singkat di bibir wanita itu. "Terima kasih yah,"
"Iya Om,"
Mereka pun berjalan beriringan keluar dari rumah Zena. Wanita itu memasuki kursi penumpang dan Angkasa pun segera melajukan mobilnya ke rumah besarnya.
Ini pertama kalinya Zena kesana. Biasanya mereka bertemu di luar ataupun di rumah Zena. Wanita itu menatap rumah di hadapannya dengan rasa kagum yang sangat jelas.
Zena tidak menyangka rumah Angkasa sebesar itu. Ia tau jika rumah mereka besar, bahkan ada kolam renangnya. Namun siapa sangka disana juga ada lapangan tennis!
"Ayo sayang," Angkasa mengulurkan tangannya dan langsung disambut Zena.
Mereka pun memasuki rumah besar Angkasa dan di ruang tengah terdapat Marsha dengan berbagai barang berserakan di lantai rumah tersebut.
Angkasa menghela napas berat ketika melihat wajah terkejut Zena. "Gumana aku tidak stres sayang," bisiknya pelan.
Zena tertawa kecil dan menepuk lengan Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Angkasa [21+]
Romantiek❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap hari pukul tengah malam] 21+ "Zenata," panggilan Angkasa membuat wanita cantik itu tersadar. "Iya, Om?" Zena mendongak menatapnya. "Bolehkan aku mendekatimu?" Zena tidak menjawab. Ia merasa takut sekaligu...