SELAMAT MEMBACA
Zena mengecek sekali lagi jika ia tidak salah lihat. Dan benar mobil itu adalah milik Angkasa. Kenapa ia ke rumah Zena sepagi ini di hari kerja? Tak biasanya.
Wanita itu membuka pintu rumahnya untuk menyambut kedatangan Angkasa. Namun ia terkejut ketika melihat sosok bocah lelaki turun bersama pria itu.
"Loh Milo gak sekolah?" tanya Zena terkejut. Hari ini adalah hari selasa dan gak ada tanggal merah minggu ini.
"Dia tidak mau pergi sekolah sayang, katanya lagi gak enak badan" jawab Angkasa sambil menggeleng pelan. Ia tau kalau anak itu hanya membuat alasan untuk tidak bersekolah.
"Milo sakit?" kini Zena berlutut untuk menyamai tinggi Milo.
"Iya Tante. Milo gak enak badan" anak itu berakting sakit. Ia menutup matanya dan memegang dahinya. Zena mengulum senyumnya karena kelucuan anak itu.
"Dia tidak mau ditinggal di rumah, dia mau bersama kamu katanya. Tidak apa-apa kalau Milo disini? Aku akan pulang sore nanti"
Zena mengangguk cepat. "Iya, Om. Milo disini saja biar aku yang temani"
Anak itu bersorak senang. Dengan segera ia memasuki rumah Zena dan langsung menuju ruang tengahnya.
Di depan pintu, Angkasa terkekeh pelan melihat sang anak yang sudah melupakan alasan tidak bersekolahnya. Ia pun beralih memperhatikan Zena dan menyentuh tangan wanita itu.
"Om titip Milo yah sayang? Kalau butuh sesuatu telepon Om, ya?"
"Iya, Om" balas Zena.
"Om pergi dulu. Jam 4 Om kesini lagi"
Zena mengangguk pelan dan ia pun menemani Angkasa hingga memasuki mobilnya. Setelah pria itu pergi, ia kembali memasuki rumahnya dan menyusuli Milo yang kini tengah menonton film kartun.
Wanita itu duduk di sebelah Milo dan memperhatikan anak yang sangat mirip dengan kekasihnya itu.
"Milo kenapa gak mau ke sekolah?" tanya Zena lembut.
"Milo sakit Tante" jawabnya dengan masih beralasan.
"Serius nih? Gak bohong sama Tante kan?" Zena menaik turunkan alisnya sambil menggelitik pinggang anak itu.
Milo tertawa terbahak dan berusaha menghindari gelitikan Zena. "HAHAHA tidak Tamte Milo memang sakit semalam tapi sekarang sudah sembuh" anak itu mengatur napasnya dan masih menatap was-was kearah Zena.
"Semalam Milo sakit?" tanya Zena khawatir.
Anak itu mengangguk. "Jangan bilang-bilang ke Papa yah Tante. Semalam dada Milo sesak dan aku batuk batuk" jawab anak itu. Yang kali ini mungkin saja jujur.
"Sekarang sudah tidak sesak lagi?"
Milo menggeleng. "Sudah sembuh, tapi Milo gak mau ke sekolah"
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Angkasa [21+]
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap hari pukul tengah malam] 21+ "Zenata," panggilan Angkasa membuat wanita cantik itu tersadar. "Iya, Om?" Zena mendongak menatapnya. "Bolehkan aku mendekatimu?" Zena tidak menjawab. Ia merasa takut sekaligu...