SELAMAT MEMBACA
WARNING! 21+
Sore menjelang malam. Zena merasa sangat lelah menemani anak-anak itu bermain. Kakinya sangat pegal, apalagi ia menggunakan sendal wedges yang membuat telapak kakinya memerah.
Angkasa menghampiri wanita itu. Ia memberikannya satu bungkus ice cream dan meletakkan kedua kaki Zena di atas pahanya.
"Kamu nginap yah" pinta Angkasa sambil memijat pelan betis Zena.
"Nginap? Aku tidak membawa pakaian" protes wanita itu. Ia tidak suka hal yang tiba-tiba seperti rencana tersebut.
"Aku sudah mempersiapkan semuanya" balas Angkasa.
"Serius semuanya? Underware aku juga?" tanya Zena tak percaya.
Pria itu menatapnya lekat dan menganggukkan kepalanya. "Jangan kira aku tidak tau ukuranmu. Aku sering menyentuhnya jadi aku tau pasti ukuran mereka"
Zena refleks menutup mulut Angkasa menggunakan sebelah tangannya dan memperhatikan sekeliling. Yang untung saja sedang sepi.
"Jangan ribut-ribut ngomongnya! Malu!" tegur Zena tak suka. Sedangkan pria itu hanya tertawa kecil.
"Malam ini kamu tidur di kamar Om yah?" pinta Angkasa yang masih memijat betis Zena.
"Memangnya gak ada kamar tamu Om?" tanya Zena balik.
"Ada,"
"Aku disitu saja" potong Zena cepat.
Angkasa menghembuskan napas pelan. "Kamu lihat dulu kamarnya, siapa tau berubah pikiran"
Pria itu pun membawa Zena ke lantai dua villa tersebut. Mereka berjalan cukup jauh karena kamar tersebut berada di ujung koridor.
"Ini kamar kamu," Angkasa membuka pintu kamar tersebut. Zena mendorong pintu itu untuk masuk ke dalam kamar.
Kamar yang cukup besar untuk dihuni sendirian. Angkasa ikut masuk ke kamar tersebut. Pria itu memeluk Zena dari belakang dan membawanya menuju balkon.
"Kamu tidur di kamar Om saja yah?" bujuknya lagi. Namun Zena menggeleng cepat.
"Nanti aku di marahi ibu-ibu itu lagi" kata Zena berdecak kesal.
Angkasa tersenyum kecut. "Tidak kok sayang. Mereka tidak akan masuk ke kamar Om" timpalnya.
"Tetap gak mau. Nanti Milo mencari Om dan melihat aku di kamar Om? OH NO! Berabe Om" Zena bergidik ngeri membayangkan hal itu. Walau Milo menyukainya tetap saja ia tidak ingin anak itu sampai melihat dirinya dan Angkasa tidur sekamar sebelum menikah.
"Setelah menikah nanti dia juga akan sering melihat kita sekamar sayang" Angkasa tidak menyerah membujuk Zena.
Tetapi wanita itu lagi-lagi menggeleng. "Yasudah nanti saja setelah menikah baru tidur bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Angkasa [21+]
Romansa❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap hari pukul tengah malam] 21+ "Zenata," panggilan Angkasa membuat wanita cantik itu tersadar. "Iya, Om?" Zena mendongak menatapnya. "Bolehkan aku mendekatimu?" Zena tidak menjawab. Ia merasa takut sekaligu...