Komen_buat_para_tokoh.
Pagi ini Cia berangkat lebih pagi karena tidak mau berangkat bersama Gala, saking paginya belum ada seorang pun yang berangkat.Cia duduk di depan kelas memandang lapangan basket yang kosong hingga lamunannya buyar saat suara bariton terdengar memanggilnya.
“Alic?”
“Eh–Ziko, kenapa?”
“Tumben lo berangkat pagi, ke mana cowok lo?”
Cia merenggut.
“Nggak usah tanya-tanya tentang dia bisa kan?”
“Kenapa, lagi berantem?”
Cia tak menjawabnya, dan itu membuat Ziko memandang Cia intens.
“Tadinya gue nggak tau kenapa cowok-cowok itu suka sama lo hingga bisa bertindak bodoh, dan sekarang gue tau,” ujar Ziko datar.
“Maksudnya?”
“Nggak, bukan apa-apa.”
“Ih dasar Ziko aneh, nggak jelas, sana masuk kelas ngapain di sini?”
Ziko mengangkat dagu Cia hingga wajah mereka saling bertatapan.
“Lo cantik, lo juga tulus, nggak usah galau cuma gara-gara satu cowok.”
“Masih ada yang lain. Contohnya gue,” lanjut Ziko mengusap rambut Cia dan pergi begitu saja meninggalkan Cia dengan muka heran.
Tanpa Cia sadari Gala melihat semua itu, meski dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi Gala bisa melihat dengan jelas perlakuan Ziko pada Cia.
“Bisa-bisanya dia berangkat duluan dan berduan sama cowok itu, udah nggak inget kalau udah punya pacar?” Gala mengepalkan tangannya.
Cowok itu langsung masuk kelas tanpa menghampiri dan menyapa Cia.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
GALASKAY
أدب المراهقين"Gala, semangat," tangan Cia terangkat mengusap rambut Gala. Membuat Gala terpaku sejenak. "Gue mau jadi pacar Lo. Tanpa sya-rat." "Gala, jangan sedih lagi ya. Sekarang ada Cia," ujar Cia mengusap pipi Gala. Kisah ini menceritakan tentang Alicia gad...