“CIA!” Gala terbangun dari tidurnya, fikirannya linglung. Dengan cepat Gala bangkit dan menyambar Jaketnya.Brak!
“Gala, mau kemana kamu?” teriak Seano, Ayahnya.
“Gala mau ke rumah Cia, Yah.”
“Gala, sadar Nak. Gadis itu udah nggak ada.”
“Nggak, Alicia masih hidup, Ayah. Dia mau nikah sama Gala.”
Seano memeluk putranya itu dan mengelus pundaknya.
“Lepas, Yah. Gala mau ketemu Cia.”
Gala berontak dia berlari dan melajukan motornya dengan cepat menuju rumah gadis itu.
“Cia, Gala dateng.”
“Cia, ini Gala.”
Clek! Pintu terbuka menampakkan Bella yang berdiri di sana.
“Gala?”
Bela memeluk pemuda itu, menumpahkan semua sesak dan tangis yang tertahan.
“Cia udah nggak ada, Sayang. Kamu ikhlas ya.”
“Tante kenapa sih, Cia pasti lagi tidur kan. Biarin Gala ketemu Cia . Gala kangen sama Cia, Tan.”
Gala berlalu masuk rumah dan berteriak memanggil nama gadis itu.
“Cia, Gala dateng.”
“Gala mau temenin Cia beli cincin.”
“GALA!” teriak Bella.
Terlambat, Gala sudah masuk dalam kamar Cia.
Kosong, hanya ada kesunyian di sana. Kaki Gala melangkah pelan menuju sudut dinding kamar itu di mana ada foto-foto dirinya dan juga Cia menempel dengan rapih di sana.
Sebuah tulisan di dinding itu membuat Gala tersenyum namun juga meneteskan air mata.
-Alicia Dierja, calon istri Gala di masa depan :) -
“Cia, Gala kangen.”
*****
“Perketat semua penjagaan di vila ini. Gue nggak mau ada orang asing masuk kecuali orang suruhan gue,” seru Rezi pada body guardnya.
“Siap Tuan Muda.”
“Dan ini bayaran untuk kalian, masing-masing 10 juta. Buat Lo, gue tambahin dan Lo harus pastiin nggak ada orang lain yang tau tentang ini.”
“Sampai ini bocor gara-gara Lo. Abis Lo di tangan gue!”
“Oke, kalo gitu gue cabut,” ujar pria paruh baya mengambil bayarannya lalu melenggang pergi dari ruang tamu vila itu.
“Akhirnya gue bisa dapetin apa yang gue mau,” gumam Rezi tertawa sinis sambil menatap salah satu pintu kamar di vila itu.
Sedangkan Gala kini ada di kamar Cia duduk termenung sambil memandangi foto gadis itu.
“Kenapa ... kenapa hati gue berkata lain. Gue ngerasa Cia masih hidup, hati gue nggak bisa bohong, gue masih terus khawatir tentang lo, Cia,” batin Gala.
Pemuda itu bangkit lalu berjalan ke luar kamar dan berpamitan pada Bella untuk pulang.
“Gala, Tante minta kamu jangan terlalu berlarut-larut seperti ini. Tante yakin Cia nggak akan suka liat kamu kaya gini, walaupun Tante sendiri nggak percaya kalau Cia udah nggak ada.”
Mendengar itu Gala hanya tertunduk lesu kemudian ke luar dari rumah Cia, Gabriel sendiri sedang di luar mengurus kasus tabrak lari yang telah menimpa putrinya itu.
“Bukanya itu dokter yang nanganin Cia, kenapa beli obat di apotek harusnya di rumah sakit kan banyak?”
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
GALASKAY
Fiksi Remaja"Gala, semangat," tangan Cia terangkat mengusap rambut Gala. Membuat Gala terpaku sejenak. "Gue mau jadi pacar Lo. Tanpa sya-rat." "Gala, jangan sedih lagi ya. Sekarang ada Cia," ujar Cia mengusap pipi Gala. Kisah ini menceritakan tentang Alicia gad...