Tak terasa sudah sepekan UAS berlalu dan kini hari terakhir mereka mengerjakan soal-soal ujian itu.
“Nanti jangan langsung pulang ya, ikut gue dulu.”
“Ke mana?” tanya Cia.
“Ke tempat yang akan buat lo seneng,” ujar Gala tersenyum.
Cia pun hanya mengangguk dan kembali ke kelas untuk mengerjakan soal terakhir hari ini.
Gadis itu sangat penasaran ke mana Gala akan membawanya pergi hingga tak sabar agar cepat bisa pulang.
Saat bel pulang sekolah berbunyi terlihat Gala sudah menunggunya di atas motor.
“Berangkat sekarang?” tanya Cia.
“Iya, hati-hati naiknya.”
Setelah itu motor pun melaju meninggalkan area sekolahan, Cia terlihat bingung karena Gala tak bicara sepatah kata pun bahkan dia sempat terkejut saat motor mereka berhenti di sebuah pemakaman.
“Ikut gue!”
“Kita kok ke sini?”
“Ngak apa-apa sebentar aja.”
Gala mengandeng tangan Cia menuju sebuah gundukan tanah yang terhias rumput hijau.
“Bunda, Gala dateng.” ujar cowok itu berjongkok mengusap nisan milik Ariana.
Air bening kembali mengalir dari sela-sela kelopak mata merahnya meski tanpa isakan.
“Gala?” lirih Cia menggenggam tangan kekasihnya itu.
“Jangan kaya gini, Cia nggak suka!”
“Maaf.” sesal pemuda itu karena sudah bersedih di depan Cia.
“Gue cuma mau kenalin Lo sama Bunda, dan gue harap lo juga nggak akan pergi ninggalin gue.”
“Cia nggak akan ninggalin Gala,” jawab Gadis itu tersenyum lebar.
“Jangan sedih lagi, Gala bilang mau ngajak Cia ke tempat yang Cia suka.”
Gala hanya tersenyum lalu mengacak surai hitam gadis itu :)
Cup!
[Pipi Cia kembali ternodai😐]
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
GALASKAY
Teen Fiction"Gala, semangat," tangan Cia terangkat mengusap rambut Gala. Membuat Gala terpaku sejenak. "Gue mau jadi pacar Lo. Tanpa sya-rat." "Gala, jangan sedih lagi ya. Sekarang ada Cia," ujar Cia mengusap pipi Gala. Kisah ini menceritakan tentang Alicia gad...
