“Jangan marah lagi ya, jangan nangis,” ujar Gala.“Kan kamu yang bikin aku nangis.”
“Ya kan udah minta maaf, nggak akan di ulangi lagi, janji.”
Cia menganggukkan kepalanya hendak bangkit dari duduk tapi Gala tahan.
“Mau ke mana?”
“Masuk kelas, bentar lagi pasti masuk.”
“Sini dulu, masih kangen.”
“Mukanya kok kaya ngantuk gitu?” tanya Cia kembali duduk.
“Iya lah tadi malem gue nungguin lo bales chat sampe nggak tidur, lagian kenapa nggak di bales?”
“Lagi selingkuh.”
“Berani selingkuh, gue buang ke kolong jembatan sekarang juga,” jawab Gala dengan tatapan tajamnya.
“Gayanya aja sok dingin, padahal posesif minta ampun, mana berani kamu buang aku ke kolong jembatan.”
“Is kok gitu sih ... jangan selingkuh lah, gue nggak ikhlas. Mending jadi kodok aja gue dari pada di selingkuhin,” kata cowok itu dengan wajah lesu.
Gala kembali merebahkan kepalanya di pangkuan Cia. Telunjuknyaa menekan-nekan perut gadis itu.
“Nanti gue mau tanem benih di sini,” ucap Gala tersenyum.
Namun Cia justru membatu berharap menjadi udara dan menghilang dari hadapan Gala sekarang juga.
Tbc
Maaf pendek, izin nggak up nulis dulu ya, pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALASKAY
أدب المراهقين"Gala, semangat," tangan Cia terangkat mengusap rambut Gala. Membuat Gala terpaku sejenak. "Gue mau jadi pacar Lo. Tanpa sya-rat." "Gala, jangan sedih lagi ya. Sekarang ada Cia," ujar Cia mengusap pipi Gala. Kisah ini menceritakan tentang Alicia gad...