“Cia?”
“Ya, Bu?” jawab gadis itu.
“Jangan pulang dulu, kamu tempel jadwal ini di samping papan tulis, karena ada perubahan jadwal UAS.”
Cia mengangguk mendengar perintah dari guru yang sudah lama menyandang status jomblo itu.
Namun Cia justru kesulitan saat menempel jadwal tersebut karena selalu miring.
“Gala, bantuin tempel.”
“Coba, sini. Gitu aja nggak bisa,” cibir Gala.
“Udah kan?”
Bukanya senang, Cia justru kesal hingga menginjak kaki Gala.
Dug!
“Hwa, seta–” Gala terdiam saat Cia melotot padanya.
“Awas Cia aja, masang kaya gitu aja miring!”
Cia naik ke atas kursi lalu membenarkan letak jadwal yang salah. Namun dia tak menyadari bahwa Gala tengah menatap kakinya yang terlihat aneh bagi Gala
“Cia nggak pakai kaos kaki?” gumam Gala.
Bahkan pria itu mendongak saking penasarannya.
“Stoking? Eh–” Gala menutup mulutnya yang keceplosan.
Sedangkan Cia sudah berbalik menatap Gala dengan mata yang memunculkan kilat api siap mengeluarkan jurus jutsunya.”
“GALA! KAMU NGINTIP?”
“Eng–enggak, anu ... anu, itu.”
Bug!
“Argh!”
Gala merintih saat Cia memberikan bogem mentah di rahangnya.
“Berani ngintip lagi?”
“Nggak, Cia. Ampun!” jawab Gala mengusap rahangnya.
“God boy.”
“Cepet pulang, beliin Cia boba,” seru gadis itu.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALASKAY
Teen Fiction"Gala, semangat," tangan Cia terangkat mengusap rambut Gala. Membuat Gala terpaku sejenak. "Gue mau jadi pacar Lo. Tanpa sya-rat." "Gala, jangan sedih lagi ya. Sekarang ada Cia," ujar Cia mengusap pipi Gala. Kisah ini menceritakan tentang Alicia gad...