The Air is HOT

5.6K 476 106
                                    

Met pagi gaysss.
Salam cinta dari yg skarang suka bangun tengah malem cuman buat nulis.

Eyy, ini gue mau request ya sama kalian, gue nunggu sampe 100 vote ntar gue update malam pertama mereka😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

Undang smua orang dah biar rame nonton pengantin baru bikin anak yaaa

Penerbangan pulang di jam tiga sore. Tapi dari pagi. Becky masih saja sibuk packing, melanjutkan semalam yang belum selesai sebab Freen menggendong paksa Sang Istri untuk segera tidur.

Jadi pekerjaan setengah jalan itu diselesaikan hingga jam sembilan pagi. Freen hanya bantu melipat pakaian, sementara yang memasukkan barangnya adalah Becky. Gadis itu jago packing koper. Mungkin karena dulu sering melakukannya.

“Freen aku mandi duluan, ya.” Setelah selesai packing dan sarapan. Becky belum mandi, kini sudah jam sebelas saja. Tak terasa. Jadi ia mesti buru-buru bersihkan diri sebelum berangkat.

“Ya sudah.” Freen mengangkat koper, lalu menariknya ke dekat pintu kamar. Tak melihat bahwa Becky tengah berkacak pinggang memandangi dengan heran.

“Kamu tidak mau ikut mandi?” tumben kan, Freen tidak tawarkan diri. Jadi mungkin ia akan bertanya kali ini.

“Hah?” Freen sontak balik badan dengan mata lebar hampir keluar.

Melihat reaksinya, Becky justru ketakutan hingga bergegas masuk ke kamar mandi sebelum Freen bisa mengejar.

“Sayang! Kamu jangan menggodaku seperti itu!” Freen gemas hingga hampir tendang pintu kamar mandi yang kini terkunci, apalagi mendengar tawa Becky dari dalam sana. Suka sekali ya, dia ini. Padahal ia sudah senang duluan!

Sambil berbalik badan mengeluarkan napas naga. Freen menutup mata, mantrai dirinya lagi untuk sabar. Tapi kalau besok-besok ya, tidak akan. Ia berjanji akan melangkah lebih cepat dari Becky dan masuk untuk ikut mandi, awas saja!

“Freen?”

Freen tergelak saat namanya terpanggil, sontak kembali balik badan dan saksikan Becky yang tengah menongolkam sedikit kepala dari balik pintu. Ia tahu dari bahu telanjangnya, mungkin Sang Istri sudah betulan telanjang atau hanya memakai dalaman saja.

“Kenapa?” Freen menjawab jutek sementara Becky hanya terkikik seolah muka seriusnya ini adalah topeng monyet. “Kalau kamu tidak bermaksud mengajakku mandi jangan coba-coba tawarkan dari awal.” Freen bersidekap tangan, lalu buang muka pada sang Istri.

“Aw,” Becky masih terkikik, merasa lucu melihat Freen ngambek seperti ini. “Aku sebenarnya betulan bertanya, tapi melihat reaksi kamu, aku jadi takut kamu malah memangsaku. Kamu terlihat seperti predator.” Predator tua memang.

Freen memandang Becky.

Becky memandang balik.

Tatapan itu seolah punya bahasa sendiri sampai Becky membukakan pintu kamar mandi, perlihatkan tubuh sang Istri yang masih dengan pakaian dalamnya.
“Mau ikut masuk?” Becky bertanya, ini betulan, tapi Freen malah kelihatan terlalu terpaku sampai seolah ragu.

Karena memang Freen jadi ragu. Takut dia sendiri yang tak bisa menahan diri jika mandi bersama dengan tubuh seindah itu. Ia tak bisa janji untuk hanya sekedar mandi bersama saja.

“Sayang ...” ada jeda detik, lalu Freen akhirnya bilang. “Aku takut nanti bakalan memperkosamu jika mandi bersama. Aku tidak bakalan bisa menahan diri.” Melihat Becky dengan pakaian dalam saja sudah membuat apa yang dibawah sedikit tegang. Freen takut kesetanan.

Call it What You Want (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang