"Satu vote dari readers sangat berharga bagi author."
***
Seperti yang sudah direncanakan, pada malam itu juga, Alson mengunjungi markas organisasi. Tidak ada yang dipikirkannya, kecuali keberhasilan misi ini. Tanpa adanya rasa takut pada mereka, juga tanpa rasa takut akan kegagalan misinya, Alson memasuki markas organisasi. Markas mereka terlihat resmi, namun nyatanya tak banyak orang tau bahwa mereka ada didunia ini. Sebuah bangunan layaknya kantor bertingkat, ternyata isi dalamnya tidak seperti yang dibayangkan masyarakat sana. Perjalanan untuk menuju kesana cukup strategis, namun yang membuat keanehan, perusahaan itu hanya aktif di malam hari.
Tanpa mengulur waktu lagi, Alson yang kini sudah berada di depan markas organisasi, langsung masuk kedalamnya. Tentu saja dia lakukan dengan tingkat kehati - hatian yang tinggi. Ketika dirinya sampai di depan pintu besar yang akan mengakses semua yang dia perlukan, Alson bertemu dengan beberapa penjaga yang sepertinya anggota organisasi.
"Siapa kau?" tanya salah satu dari lima orang disana.
"Aku ingin bertemu dengan bos kalian," sahut Alson.
Tanpa mereka beritahu bos kalau ada tamu yang ingin bertemu dengannya, bos sudah tau akan kehadiran Alson. Hal itu tak lepas dari peran CCTV yang terpasang disana. Dari sebuah pengeras suara, terdengar suara berat milik orang yang dipanggil Bos itu, "Beri dia izin masuk!"
Langsung saja anak buahnya mematuhi perintah itu dan membukakan pintunya. Alson pun masuk kesana dan menemui Bos yang dia cari. Namun, Alson tak bisa melihat wajah asli si Bos, karena dia mengenakan topeng di wajahnya.
"Aku bukan bos, tapi aku Big Bos," ucap orang itu yang kini duduk di kursi kerjanya layaknya sebuah singgasana. Alson hanya diam mendengarnya.
"Jadi, siapa kau? Dan apa tujuan mu datang kepada ku?" tanya orang itu.
"Aku ingin balas dendam. Jadi, ku pikir disini tempat yang cocok untuk itu," jawab Alson. Dia benar-benar berakting untuk menyeimbangkan kebohongannya itu.
"Siapa namamu?" tanya orang itu.
"Ethan Rowlet, thats my name." Alson memakai nama samaran agar identitasnya tidak diketahui. Tanpa berkata-kata lagi, orang yang dipanggil Big Bos itu tiba-tiba melemparkan sebuah revolver ke arah Alson.
"Revolver?" tanya Alson berlagak bingung.
"Bunuh seseorang untukku kalau kau memang ingin bergabung ke organisasi," jawab Big Bos.
"Baiklah, tapi siapa orang itu?"
"Jones Walcott, pria itu sudah gagal menjalankan misinya. Ini fotonya," sahut Big Bos sembari meletakkan foto Jones di atas mejanya, bermaksud agar Alson mengambil foto tersebut.
Alson dengan segera meraih foto yang Big Bos berikan. Setelah melihat siapa target yang akan dia temui, Alson langsung saja bergerak mencari orang yang dimaksud Big Bos. Dia tak begitu menyepelehkan tugas ini, walau kelihatannya tugas ini tidak begitu sulit bagi dirinya yang sudah berpengalaman.
Disisi lain, Stout yang sedang mengisap batang rokok di pinggir pelabuhan kargo London bersama Raki, mendapat telpon dari seseorang, Big Bos tepatnya. Bukannya justru panik ataupun tegang ketika melihat siapa yang menghubunginya, Stout justru memasang raut malas.
"Ya, ada apa?" ucap Stout di telepon.
"Ada anak baru yang ingin bergabung di Organisasi," sahut Big Bos.
"Baiklah, siapa dia dan apa yang harus kulakukan?"
"Namanya Ethan Rowlet. Aku memberinya misi untuk melenyapkan penghianat itu. Awasi dia dari jarak yang tidak terlalu dekat. Kalau anak baru ini gagal menjalankan misinya, lenyapkan dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSON : Genius In 113
ActionMenjadi agen badan inteligen negara bukanlah pekerjaan yang bisa disepelehkan. Begitulah Alson, agen MI6 yang tinggal di rumah dengan nomor 113 itu dikatakan sebagai lelaki jenius sehingga di juluki dengan Genius In113. Suatu ketika, dia diharuskan...