"Bagaimana kalian bisa tau kalau kami berada disini hari ini ? Apakah kalian menaruh mata - mata lagi ?" Tanya Stella, menyeringai.
Aidan dan agen lainnya menatap Stella heran. Mereka berusaha untuk tetap terlihat tenang, seakan - akan NOREM didalam organisasi itu tidak ada.
"Kenapa diam ?" tanya Stella sembari mengangkat alisnya.
"Jika ada NOREM, mungkin kalian tidak sempat melakukan hal seperti ini karena kami telah menangkap kalian terlebih dulu," sahut Aidan.
"Apa kau yakin ?"
"Ya, tentu. Serangga - serangga seperti kalian ini-" Aidan menghentikan celotehannya. Kenapa ?
Tidak ada kata terlambat untuk mengecoh pertahanan dari lawan, Stella dengan cepat melakukan sergapan pada agent yang ada di dekatnya. Dia menembak dengan cepat lengan atas agen tersebut, lalu menyerangnya dengan tangan kosong sehingga cepat dia lumpuhkan. Aidan tak bisa berkata - kata lagi, melihat aksi gila yang dilakukan Stella. Kini senjata AK - 47 milik agent tadi, berhasil berpindah tangan pada Stella. Namun, walau begitu, ternyata kecepatan tangan Aidan lebih cepat dari yang diperkirakan. Tak segan - segan Aidan menghempaskan peluru menuju bahu Stella. Usahanya pun berhasil.
Tak kuasa menggengam senjata AK - 47 yang baru dia rampas, Stella menjatuhkannya begitu saja. Tangan kirinya kini berusaha untuk menahan darah yang keluar dari bahu kanannya. Dan bahkan, agent yang sebelumnya diserang oleh Stella nyatanya baik - baik saja karena tubuhnya terlindungi dengan rompi anti peluru.
"Brengsekk..." gumam Stella kesal.
Tanpa merasakan belas kasihan sedikit saja, Aidan mendekat kearah Stella dan menarik lengan tangan kanannya.
"Sudah sepatutnya kau ikut kami ke markas," ucap Aidan.
Tentu Stella tak diam begitu saja. Dia memberontak sekuat tenaga untuk lepas dari cengraman Aidan. Pria itu berdengus kesal hingga akhirnya membentak wanita yang ada dihadapannya itu. Di waktu yang tepat, Alson datang menghampiri mereka.
"GET OFF HER ! " teriak Alson yang tengah berlari menuju Aidan dan Stella.
"Alson..." batin Aidan sembari mengerutkan alisnya.
Alson yang baru saja datang langsung menyerang Aidan dengan tembakan pistolnya untuk mengalihkan perhatian. Dia tidak benar - benar menepatkan titik tembakannya pada Aidan karena dia tidak ingin temannya terluka.
Ditengah - tengah baku hantam, Alson sempat - sempatnya menoleh sekilas ke arah Stella, "Go hurry, Stella ! " Suruhnya.
Pria berwatak keras seperti Aidan tak mungkin diam saja dikala dia diserang. Beda dengan Alson, Aidan justru dengan serius membidik rekan sekantornya itu. Tentu saja Alson menyadarinya dan karena itu dia berusaha untuk menghindar dari serangan Aidan. Baku hantam mereka berlangsung begitu alot hingga jejak Stella tak lagi terlihat disana.
"Aidan kepada tim Zero. Pekerjaan kami sudah selesai. Apakah kalian tidak butuh bantuan ?, roger."
"Owain kepada Aidan. Untuk saat ini sepertinya kami belum butuh bantuan. Jika kami butuh, kami akan menghubungi kalian. Over and out."
Setelah menyelesaikan komunikasinya dengan tim Zero, Aidan kembali berfokus pada Alson yang saat ini ada di hadapannya.
"Apa yang kau mau Als ? Kenapa kau membiarkannya pergi ?" Tanya Aidan berlagak kesal. Alson tak langsung menjawab.
Dia terdiam sekejap sebelum menjawab pertanyaan Aidan, "Aku punya alasan tertentu yang tak seharusnya dibicarakan disini. Kita bicarakan lain waktu saja, mungkin ketika aku kembali ke markas atau akan ku kirim pesan pada mu nanti. Sampai jumpa, Aidan," jawab Alson kemudian pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSON : Genius In 113
AçãoMenjadi agen badan inteligen negara bukanlah pekerjaan yang bisa disepelehkan. Begitulah Alson, agen MI6 yang tinggal di rumah dengan nomor 113 itu dikatakan sebagai lelaki jenius sehingga di juluki dengan Genius In113. Suatu ketika, dia diharuskan...